Delegasi Masyarakat Sipil Indonesia Minta Perang Rusia Ukraina Dihentikan

Delegasi Masyarakat Sipil Indonesia Minta Perang Rusia Ukraina Dihentikan
Pendeta Andrii Holovine, pemimpin Gereja Katolik Ortodoks Ukraina Santo Andrew Pervozvannoho All Saints di kota Bucha menunjukkan proses evakuasi tubuh korban pembantaian masyarakat sipil yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Rusia. Foto dok. Delegasi Masyarakat Sipil Indonesia 

jpnn.com, JAKARTA - Manajer Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yanuardi Syukur mendorong agar perang di Ukraina yang sedang berlangsung segera dihentikan.

Hal ini agar warga sipil yang tidak bersalah di sana tidak menjadi korban.

"Kami mendorong diakhirinya perang karena yang menjadi korban nyawa warga sipil," kata Yanuardi Syukur yang juga  dosen Antropologi Universitas Khairun (Unkhair), Ternate dalam keterangannya, Minggu (17/12).

Kelompok delegasi masyarakat sipil Indonesia, pada Selasa, 12 Desember 2023, mengunjungi Gereja Katolik Ortodoks Ukraina Saint Andrew Pervozvannoho All Saints di kota Bucha.

Ini tidak jauh dari ibu kota Kyiv, yang merupakan lokasi pemakaman lebih dari 300 warga sipil yang menjadi korban ketika Rusia, menguasai wilayah tersebut.

“Saya melihat kuburan massal ratusan orang yang tewas ketika pasukan Rusia mengambil alih Bucha, sebuah kota yang berjarak 24 km dari ibu kota Ukraina, Kyiv,” tambahnya.

Di Gereja St. Andrew yang sudah dipugar menyisakan sejumlah kerusakan, foto-foto dokumentasi evakuasi korban yang menjadi gambaran kenyataan suram atas apa yang terjadi.

Menurut Syukur, negara-negara kekuatan menengah, seperti Indonesia, harus mampu mendorong diskusi di tingkat global mengenai kemungkinan adanya kejahatan perang yang dilakukan oleh negara-negara seperti Rusia.

Delegasi Masyarakat Sipil Indonesia meminta perang Rusia-Ukraina dihentikan agar tidak jatuh banyak korban lagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News