Delegasi RI Siapkan Diri untuk Perundingan di Konferensi Perubahan Iklim Dunia

Delegasi RI Siapkan Diri untuk Perundingan di Konferensi Perubahan Iklim Dunia
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberikan bekal sebagai persiapan para Delegasi Republik Indonesia menghadapi berbagai perundingan di COP28 Dubai di Jakarta, Jumat (4/8/2023). Foto: Humas KLHK

“Saya perlu menegaskan disini bahwa ENDC kita dibangun dalam orientasi kita menuju kondisi penuruan 1,5 °C, maka dengan exercise yang detil kita mendapatkan angka 43,2 % kondisi CM 2 pada 2030. Angka itu kira-kira sama dengan target USA yaitu 43%. Dan data penurunan emisi GRK Indoneisa dalam record IGRK kita tercatat penurunan sebesar 47,28% pada tahun 2020 dan 43,82% pada tahun 2021.

Prakiraan pada tahun 2022 bisa lebih baik dengan indikasi karhutla yang lebih baik tertangani di tahun 2022,” tegas Menteri Siti.

Keberhasilan penurunan emisi GRK di tahun 2020 sangat jelas berasal dari FOLU yakni menjadi 182 juta ton CO2 eq emisi, dari semula lebih dari 900 juta ton CO2 eq emisi di tahun 2019.

Pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk penurunan emisi GRK setor energi setelah usaha-usaha kita di sektor FOLU yang terus dikelola. Sektor energi sedang memacu keras penurunan emisi GRK dengan strategi mencapai NZE yaitu elektrifikasi, moratorium PLTU, membangun sumber energi baru dan EBT serta penerapan efisiensi energi.

Pada kesempatan ini, Menteri Siti juga melaporkan kepada hadirin bahwa dua ilmuwan Indonesia terpilih pada pemilihan minggu lalu pada Pertemuan IPCC ke-59 tanggal 25-28 Juli 2023 lalu di Nairobi, Kenya. Kedua ilmuwan tersebut bergabung menjadi anggota IPCC, khususnya menjadi Vice-Chair Working Group I yaitu Prof. Edvin Aldrian, serta anggota Task Force Bureau, Dr. Joni Jupesta,. Para ilmuwan tersebut akan bekerja dalam Seventh Assessment Cycle guna mempersiapkan Assessment Report ke-7.

Perundingan COP28 di Dubai sendiri, secara umum memiliki ekspektasi target pada beberapa hal yaitu: (1) Menghasilkan keputusan yang tepat untuk pemanfaatan nyata atas hasil Global Stocktake Pertama (1st GST); (2) edua, hasil yang ambisius pada Adaptasi melalui Global Goal on Adaptation (GGA), loss and damage (LnD), dan finance yang terkait dengan Loss and Damage tersebut; dan (3) Ketiga, melaksanakan apa yang telah dimulai diperdebatkan di Bonn, yakni pendetilan Mitigation Work Programme (MWP), dan yang harus disertai dengan dukungan means of implementation.

Kesemuanya itu untuk memastikan amannya jalur 2030 yang selaras dengan Persetujuan Paris, termasuk upaya mengejar untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C.

Paviliun Indonesia

Menteri LHK Siti Nurbaya memberikan bekal sebagai persiapan para Delegasi RI menghadapi berbagai perundingan di COP28 Dubai di Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News