DEM Indonesia Desak Alihkan Subsidi BBM untuk Energi Baru Terbarukan
Sejauh ini, lanjut Robi, lambatnya akselerasi EBT di Indonesia selalu dihadapkan pasa alasan biaya investasi yang mahal.
Karena itu, menurut Robi, seharusnya anggaran super besar yang digunakan untuk mengimpor dan subsidi BBM lebih baik dialihkan untuk membiayai dan mensubsidi EBT sehingga rakyat Indonesia bisa mendapatkan energi yang murah sekaligus bersih.
“Setop sudah menggelontorkan subsidi untuk energi kotor yang harus impor,” tegasnya.
Di sisi lain, kata Robi, DEM Indonesia melihat besarnya potensi energi primer Indonesia yang berbasis EBT, seperti panas bumi atau geothermal, cadangan yang dimiliki Indonesia mencapai 23,9 Gigawatt (GW) yang merupakan 40 persen cadangan geothermal dunia.
“Kalau orang bilang Arab adalah surganya minyak bumi, maka Indonesia adalah surganya geothermal. Paling besar dibandingkan negara-negara lain,” kata Robi.
Namun sayang, lanjut dia, kekayaan potensi geothermal Indonesia itu sejauh ini baru termanfaatkan tidak lebih dari 20 persen.
Belum lagi potensi EBT lainnya, seperi energi air, energi matahari, energi angin atau bayu, dan potensi-potensi EBT lainnya yang berserak cukup banyak di seantero nusantara yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Upaya pemerintah meningkatkan bauran energi pun hingga saat ini tidak pernah mencapai target.
DEM Indonesia mendesak pemerintah agar mengalihkan subsidi BBM untuk energi baru terbarukan, simak ulasannya
- Hardiknas 2024: Pertamina Goes To Campus Siap Hadir di 15 Kampus, Catat Waktunya!
- Komitmen Atas Keterbukaan Informasi, Pertamina Raih 7 Penghargaan SPS Awards 2024
- Selamat, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari KLHK, Ini Daftar Namanya
- 3 Hari Digelar, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Raup Transaksi Hingga Rp 668 Juta
- Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Berkolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan
- Local Hero Pertamina Group Boyong 8 Penghargaan KLHK di Ajang Festival PPKL 2024