Demi Keluarga, Pria Australia Ini Jual Video Panasnya di Internet

Demi Keluarga, Pria Australia Ini Jual Video Panasnya di Internet
Boris Johnson mengatakan Inggris sedang menghadapi "masa kritis" di tengah pandemi. (Stefan Rousseau/Pool Photo via AP)

Meningkatnya pengangguran selama pandemi COVID-19 telah mendorong banyak orang untuk mencari sumber pendapatan alternatif, termasuk Alec Nysten yang memiliki ribuan pengikut di platform media sosial berbasis langganan OnlyFans.

  • Alec Nysten membuat akun khusus dewas berlangganan untuk menyumbang penghasilan keluarga
  • Gambar Alec telah dicuri oleh sejumlah situs web
  • Pihak berwenang memperingatkan bahaya memposting konten intim secara online

 

Pengikut Alec membayar A$10 (sekitar Rp100 ribu) sebulan untuk bisa mengakses gambar dan video panas miliknya.

"Saya seorang entertainer di Instagram dan saya mendapat beberapa tawaran untuk membuat beberapa konten pornografi, beberapa [tawaran] pornografi solo yang baru saya terima dan sekarang saya mengunggah produk porno itu ke situs bernama OnlyFans," katanya.

Tetapi Komisaris Keamanan Elektronik Australia, Julie Inman Grant, memperingatkan kepada mereka yang membagikan gambar "buka-bukaan" secara online adanya risiko konten akan dicuri dan digunakan di situs web lain.

"Ada banyak situs porno di luar sana yang mendapat untung dari menampilkan konten intim semacam ini dan mereka benar-benar akan meminta uang kepada korban untuk menghapus konten itu," katanya.

Konten porno berlangganan menyumbang penghasilan keluarga

Alec yang berusia 28 tahun mengatakan akun berbasis langganannya adalah cara untuk mendapatkan penghasilan yang stabil selama tinggal di kawasan regional Australia Barat.

"Saya dari Bunbury, [ini] kota kecil, tidak banyak peluang," katanya.

Meningkatnya pengangguran selama pandemi COVID-19 telah mendorong banyak orang untuk mencari sumber pendapatan alternatif, konten pornografi salah satunya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News