Demi Lindungi Anak, KPAI Tegaskan Penutupan Dolly Harga Mati
Rabu, 06 Agustus 2014 – 18:51 WIB
Seorang bocah lagi –sebut saja Jelita yang berusia 13 tahun– dipekerjakan di sebuah tempat karaoke. Meski masih anak-anak, dia juga dipaksa untuk mengonsumsi sabu-sabu.
Senin kemarin (4/8) dua bocah itu diundang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ke ruang kerjanya. Mereka diminta untuk bercerita tentang derita dan nasib malang yang selama ini dialami. ”Yang saya takutkan di luar sana masih banyak yang seperti ini,” ungkap Risma. (boy/jpnn)
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia menegaskan bahwa penutupan lokalisasi Dolly, di Surabaya, Jawa Timur, merupakan harga mati. Penutupan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hobi Naik Gunung? Dokter Ratih Berbagi Kiat Terhindar dari Keram Perut Saat Haid
- BMKG Sebut Gempa Bumi di Garut tak Berpotensi Tsunami
- Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental