Demi Raup Uang, Warga Masih Hidup Dilaporkan Mati

Demi Raup Uang, Warga Masih Hidup Dilaporkan Mati
Foto ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - KORUPSI itu jahat. Tapi modus korupsi yang ini terlampau jahat, tak punya hati. Seperti yang mencuat di Jembrana dan dilakoni sejumlah oknum kadus dan diotaki oknum PNS Dinsos. Warga yang masih hidup pun namanya dicatut demi mendapatkan santunan. Seperti apa? 

Kasus ini mencuat di Dusun Sari Kuning Tulung Agung dan Munduk Ranti di Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali. Sebelumnya juga mencuat di Gilimanuk. Bisa jadi kasus yang mirip juga terjadi di daerah lainnya. Hanya mungkin belum terungkap saja. 

Kadis Kesosnakertrans Jembrana, I Wayan Gorim, ketikan dikonfirmasi wartawan, Senin (18/3) kemarin mengatakan di Desa Tukadaya dari 168 nama warga yang dimohonkan santunan kematian, ternyata sebagian besar merupakan warga yang masih hidup.  

Modusnya nama-nama mereka ada yang ditulis lengkap ada yang sebagian seperti nama aslinya Ahmad Abijuri di usulan dibuat dengan nama Abijuri dan yang ditulis lengkap sesuai KTP, seperti Ni Putu Rotih yang saat ini masih hidup. 

“Mereka sebagian besar masih hidup. Hanya namanya ada yang dibuat lengkap, ada nama depannya saja dan ada juga yang nama belakangnya saja,” jelasnya.  

Meski nama mereka yang masih hidup dicatut dan santuannya sudah keluar tetapi menurut Gorim jika nanti mereka meninggal tetap akan mendapat santunan kematian. Namun dana yang sudah cair harus dikembalikan oleh oknum yang telah memanipulasi.

Gorim juga mengatakan IS, oknum PNS yang diduga menjadi otak santunan kematian fiktif sudah dimutasi dari verifikator santunan kematian menjadi tenaga di sekretariat Kesosnakertrans.

Gorim mengaku memang tidak tahu sama sekali terkait permainan dana santunan kematian yang terjadi pada tahun 2015 lalu itu. Begitu juga dengan pendahulunya, mantan Kadis Kesosnakertrans Jembrana, I Made Budiasa, yang bertukar posisi dengannya sebagai Kepala Badan Kepegawai Daerah (BKD) Jembrana akhir Februari 2015, tidak pernah tahu tentang dugaan permainan oknum tersebut. 

KORUPSI itu jahat. Tapi modus korupsi yang ini terlampau jahat, tak punya hati. Seperti yang mencuat di Jembrana dan dilakoni sejumlah oknum kadus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News