Demi Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Menteri Siti Bakal Keliling Indonesia
Dia mengatakan keberadaan pohon bisa menahan kenaikan suhu bumi, yang disebut perubahan iklim. Indonesia perlu menanam 800 ribu ha/tahun agar memiliki iklim yang stabil dan sejuk.
"Rehabilitasi diarahkan pada daerah-daerah destinasi wisata super prioritas Danau Toba, Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo dan Likupa serta pada lokasi ibukota negara di Kaltim. Selain itu pada lokasi 15 DAS prioritas, 15 Danau Prioritas, daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor, serta daerah hulu dari 65 bendungan/waduk," jelas Menteri Siti.
"Selain yang kami lakukan bersama masyarakat ini, pemerintah juga menegaskan kepada pengusaha yang memakai kawasan hutan dalam usahanya melalui IPPKH untuk harus melakukan rehabilitasi kawasan dengan penanaman pohon," lanjutnya.
Menteri Siti memastikan kegiatan RHL ini juga menyerap tenaga kerja, sehingga sejalan dengan prioritas pemerintah lima tahun ke depan.
"Selain memperbaiki lingkungan, kami juga mengambil kesempatan dalam rangka perluasan kesempatan kerja atau lapangan kerja. Pada areal satu hektar persemaian permanen seperti ini saja, memerlukan 30 sampai 40 orang tenaga kerja," kata Menteri Siti.
Menteri LHK Siti Nurbaya dan Isabella Fawzi
Sementara itu Plt. Dirjen PDASHL Hudoyo menjelaskan tahun ini tersedia dukungan anggaran untuk penanaman pohon sangat besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyiapkan 25 bibit gratis per orang untuk masyarakat yang ingin menanam pohon.
- Tim FH Universitas Trisakti Ikuti Kompetisi Peradilan LH Tingkat Dunia, Begini Harapan Menteri Siti
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Omzet Bank Sampah Capai Rp 2,8 Miliar per Bulan, Rekrut Ratusan Ribu Pekerja
- Protelindo Group Dukung Upaya Konservasi KLHK dalam Pelestarian Macan Tutul Jawa
- Konflik Lahan di Kampar Makan Korban, Kelompok Tani RSA Tagih Janji KLHK
- Great Eastern Indonesia-Rekosistem Berkolaborasi Wujudkan Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab