Demi Swasembada Pangan, Kementan Fokus Lahan Rawa

Demi Swasembada Pangan, Kementan Fokus Lahan Rawa
Tenaga Ahli Mentan Bidang Infrastruktur Prof Budi Indra Setiawan. Foto: dok. Humas Kementan

"Kemudian pada diskusi kelompok ini, membahas peta lahan gambut tahun 2017 yang sebaran fokus ke empat pulau, yaitu Sumatera, Kalimantan, Papua dan Sulawesi. Pokok pembahasan mencakup pendefinisian, metode, penyebab perubahan lahan gambut, dan informasi akurasi lahan gambut versi 2017," bebernya.

Hal tersebut dilakukan, mengingat informasi lahan rawa masih kasar, sementara pengelolaannya perlu informasi super detail.

Lahan gambut dan lahan rawa nasional perlu akurasi dan detail, karena sangat luas dan beberapa lokasi aksesibilitasnya cenderung terbatas.

Menyiasati persoalan ini, Balitbangtan melakukan lima pendekatan. Pertama, membuat peta berseri atau ber-versi.

Dengan demikian, peta bersifat dinamik dan terus diperbarui ketika data tersedia, meski tak langsung dipublikasi,

Kedua, pendekatan stepwise mapping. Artinya memetakan lokasi-lokasi berkesesuaian dengan prioritas pemerintah dan pembiayaan.

Ketiga, pendekatan community mapping atau melibatkan masyarakat, baik swasta, konsultan, maupun lembaga penelitian perguruan tinggi dan pemerintah daerah, dalam pemetaan rawa dan gambut.

"Keempat, mendayagunakan data yang tersedia dengan teknologi data mining dan ekplorasi data spasial. Kelima, membangun dan memelihara geo database lahan basah (InaWetSoils)," tutup Yiyi.(adv/jpnn)


Hal penting yang harus dibenahi adalah infrastruktur data lahan rawa


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News