Demi Swasembada Pangan, Kementan Fokus Lahan Rawa

Demi Swasembada Pangan, Kementan Fokus Lahan Rawa
Tenaga Ahli Mentan Bidang Infrastruktur Prof Budi Indra Setiawan. Foto: dok. Humas Kementan

Lalu, penyusunan lahan gambut terdegrasi dalam rangka ICCTF dengan Bappenas, kawasan hidrologi gambut dengan Kementerian LHK dan BRG, serta penyusunan seri petan lainnya.

"Peta lahan gambut tahun 2011 masih fokus di Sumatera, Kalimantan, dan Papua," katanya.

Balitbangtan selanjutnya merevitalisasi data sejak 2013. Tahun berikutnya, mulai memetakan tanah semi detail.

Alhasil, medio 2016-2017 menyelesaikan pemetaan tanah semi detail skala 1:50.000.

Banyak data baru yang dihasilkan dan digunakan untuk perbaikan Peta Lahan Gambut versi 2011.

Pemetaan tipologi pada 2013 memakai skala 1:50.000 di Kabupaten yang teridentifikasi memiliki rawa paling luas di Pulau Sumatera, Kalimantan (2014), Papua (2015), Papua Barat (2016), dan Sulawesi (2017). Pemetaan mengadopsi banyak pendekatan dan sistem pengelompokkan.

Tetapi, lebih fokus ke dinamika air dan bahan substratum yang dibuat berdasarkan informasi peta tanah skala 1:50.000 dan citra satelit resolusi tinggi terbaru, di mana merekam kala musim kemarau maupun hujan.

Karenanya, peta tipologi lahan rawa 2013 menjadi informasi geospasial dasar untuk penyusunan peta tipologi lebih detail, skala 1: 10.000 atau 1:5.000.

Hal penting yang harus dibenahi adalah infrastruktur data lahan rawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News