Demi Swasembada Pangan, Kementan Fokus Lahan Rawa
Artinya, menciptakan kondisi agar swasta atau lembaga penelitian di kementerian dan instansi, maupun perguruan tinggi, bisa berbagi pakai data lahan gambut dan lahan rawa untuk perbaikan data guna kemajuan bersama.
kemudian Yiyi menerangkan perkembangan peta lahan gambut nasional.
Mula-mula, Wetland Internasional Indonesia membuat peta lahan gambut skala 1:250.000 untuk Sumatera, Kalimantan, dan Papua pada tahun 2000.
Yang mengerjakannya adalah peneliti Balitbangtan dengan data dasar seperti Peta LREP I, LREP II, Kegiatan Tinjau, PLG, dan yang lainnya.
Data dasar itu, diperoleh sebelum 2000, utamanya tahun '70-an hingga '90-an. Tujuan pengembangannya untuk perencanaan strategis pemanfaatan dan pengelolaan gambut.
Sayangnya, masih berpolemik terkait akurasi informasi dan pemanfaatannya.
Karenanya, verifikasi Tim Balitbangtan menyarankan perbaikan peta lahan gambut 2000 dan disempirnakan dengan penambahan informasi terbaru.
Peta perbaikan dirilis 2011 dan diterbitkan Balitbangtan sekaligus menjadi informasi geospasial dasar untuk menyusun seri peta PIPIB bersama Kementerian LHK.
Hal penting yang harus dibenahi adalah infrastruktur data lahan rawa
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
- Saat Stafsus SYL dari NasDem Minta Dana Sembako ke Kementan
- Kementan Sampai Gelembungkan Anggaran Ongkosi SYL ke Luar Negeri
- Perbanyak Petani Milenial, Kementan Ingin Genjot Produksi Pangan
- Kementan Komitmen Suskseskan UPPO-Biogas, Konservasi Air, hingga Modernisasi Pertanian