Demi Tiket Olimpiade Tokyo, Atlet BMX Dunia Serbu Banyuwangi

Demi Tiket Olimpiade Tokyo, Atlet BMX Dunia Serbu Banyuwangi
Ratusan pembalap BMX internasional bersaing di Banyuwangi. Foto: Humas Pemkab Banyuwangi

"Tidak hanya BMX, di sepeda kami juga menggelar International Tour de Banyuwangi Ijen. Kami juga mengembangkan wisata olahraga yang lain seperti surfing, trail run, dan lainnya," terang Anas.

“Dengan pengembangan sport-tourism tersebut, Banyuwangi menargetkan pasar wisata minat khusus (special interest tourism),” imbuhnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Wawan Yadmadi menyebutkan, kompetisi internasional BMX rutin digelar di Banyuwangi sejak 2016. Tahun ini, ajang yang telah menjadi agenda rutin UCI itu diikuti 253 pembalap profesional dari 19 negara. Di antaranya Brasil, Inggris, Denmark, Italia, Ekuador, Selandia Baru, Australia, Tiongkok, Latvia, Jepang, Jerman, Ceko, Hongkong, Kanada, dan Chile.

Sejumlah atlet profesional berprestasi dunia, baik putra dan putri, turun berlaga di kompetisi ini. Di kategori Elite Women, ada pembalap asal Australia Caroline Buchanan yang pernah 5 kali menjadi juara dunia BMX dan MTB. Ada pula Sarah Walker (New Zealand), peraih Medali Perak Olympic Games 2012, dan juara Asian Games Amanda Carr.

"Di Elite Men, atlet berprestasi dunia juga bakal turun berlaga. Di antaranya, Renato Rezende (Brazil) peraih Medali Emas South American Games 2014 dan Jimmi Therkelsen (Denmark) juara BMX Race Ljubljana 2019. Tak ketinggalan, atlet andalan Indonesia, Tony Syafrudin dan I Gusti Bagus Saputra," kata Wawan.

Banyuwangi International BMX 2019 sendiri melombakan 27 kelas. Yakni challenge boys (usia 5-6 thn, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16), challenge girls (usia 5-7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16), challenge men, junior men & women, elite men & women, serta master khusus usia lebih dari 30 tahun.

Mereka hadir berburu poin demi lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Untuk kategori HC, poin maksimal yang diperoleh pembalap adalah 90. Adapun C1, poin maksimal adalah 60. “Di Banyuwangi ada dua kategori sekaligus, C1 dan HC. Jadi ada dua event dalam satu tempat. Ini adalah strategi yang jitu karena menjadi daya tarik pebalap,” pungkas Okto. (*/adk/jpnn)

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada PB ISSI yang telah menyupervisi daerahnya hingga memiliki sirkuit internasional.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News