Demo Ade Armando

Oleh: Dahlan Iskan

Demo Ade Armando
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tingginya popularitas Ade Armando sekarang ini tidak mustahil membuatnya sebagai tokoh politik tidak lama lagi. Apalagi ia sudah punya bendera sendiri –yang baru saya ketahui dari tulisan di kausnya kemarin: PIS (Pergerakan Indonesia untuk Semua).

Siapa tahu kelak PIS –baca peace– jadi partai politik. Setidaknya bisa jadi ormas untuk mendukung satu partai politik.

Spirit untuk ke sana mestinya besar. Agar Ade bisa melakukan perubahan bangsa lewat kekuasaan.

Ia tentu punya ''dendam'' untuk membuat bangsanya tidak seperti masa kecilnya: miskin dan terkucilkan.

Miskin karena orang tuanya harus kehilangan pekerjaan sebagai tentara. Sebenarnya pangkat bapaknya lumayan: mayor. Jabatannya juga lumayan: atase militer di dua negara ASEAN.

Namun sang ayah harus diberhentikan setelah  G-30-S/PKI pada 1965. Mungkin dianggap terlalu Sukarnois –yang harus dibersihkan oleh Orde Baru.

Keluarga ini sampai harus merantau ke Malaysia untuk mencari penghidupan.

Di Malaysia, Ade-kecil merasa dihina-hina. Ia tidak bisa bahasa Inggris.

Ade Armando kini menjadi pusat pemberitaan. Kasusnya menenggelamkan isu utama yang diperjuangkan mahasiswa: anti tiga periode dan turunkan harga-harga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News