Demo AMT Dianggap tidak Perlu Sebelum Perbaiki Kinerja

Demo AMT Dianggap tidak Perlu Sebelum Perbaiki Kinerja
Massa buruh saat menggelar aksi. Foto: dokumen JPNN.Com

Misalnya terkait dengan masuk kerja selama 20 hari dalam sebulan dengan jam kerja minimal delapan jam sehari.

Kalau tidak memenuhi, tentu perusahaan memiliki kebijakan terhadap AMT tersebut.

Apalagi, lanjut Hatta, dalam kondisi bisnis saat ini yang sedang sulit.

Dengan kinerja demikian, tentu berat bagi pengusaha untuk mengangkat mereka menjadi karyawan tetap.

“Kita semua semua setuju dengan kesejahteraan mereka, tetapi juga harus memahami kondisi yang dihadapi pemilik usaha,” kata Hatta.

Dia menilai tuntutan kepada PPN adalah tidak tepat karena status mereka bukan karyawan tetap 4P.

Menurutnya, jika mereka sedang bermasalah maka hendaknya dibicarakan dengan perusahaan tempat mereka bekerja.

“Pertamina tidak tahu apa-apa, masak harus kena getahnya,” jelas Hatta.

Seperti diberitakan sebelumnya, AMT yang melakukan unjuk rasa adalah bukan karyawan tetap 4P.

Pakar manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali menilai demonstrasi awak mobil tanki (AMT) menuntut diangkat sebagai karyawan tetap seharusya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News