Demo AMT Dianggap tidak Perlu Sebelum Perbaiki Kinerja

Demo AMT Dianggap tidak Perlu Sebelum Perbaiki Kinerja
Massa buruh saat menggelar aksi. Foto: dokumen JPNN.Com

“Apa pun kalau tidak perform, bisa di-PHK. Siapa sih pengusaha yang mau ada pegawai yang tidak disiplin?” kata Rhenald.

Dalam konteks itulah Rhenald menganjurkan AMT agar menghentikan aksi unjuk rasa mereka.

Sebab, yang akan paling merasakan kerugian bukanlah 4P dan Pertamina Patra Niaga tetapi justru AMT.

“Sayang kalau membuang waktu. Lebih baik energi dipergunakan untuk membangun masa depan. Daripada bolak-balik unjuk rasa, lebih baik mereka mencari pekerjaan lain lagi,” lanjutnya.

Di sisi berbeda, Rhenald juga menegaskan, karena AMT tersebut bukan karyawan tetap, maka sudah selayaknya yang bertanggung jawab adalah 4P itu sendiri.

Dalam hal ini yang menyelesaikan semua persoalan seharusnya adalah 4P.

“Jadi semua itu yang bertanggung jawab memang perusahaan pemborong. Tidak ada urusannya dengan Pertamina Patra Niaga (PPN),” kata dia.

Pengamat kebijakan publik Hatta Taliwang mengatakan, pengusaha tentu memiliki perjanjian dengan AMT.

Pakar manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali menilai demonstrasi awak mobil tanki (AMT) menuntut diangkat sebagai karyawan tetap seharusya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News