Demo di Depan DPR, PAMI Nilai Hak Angket Keliru
jpnn.com, JAKARTA - Pergerakan Aktivis Mahasiswa Indonesia (PAMI) menilai hak angket pemilu yang diembuskan sejumlah pihak di DPR RI keliru dan inkonstitusional.
Hal itu disampaikan PAMI saat menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).
Dalam aksi tersebut, PAMI membawa sejumlah tuntutan yang menolak wacana digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR serta menolak ajakan serta provokasi yang berkaitan dengan pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam PAMI mengecam keras serta menolak wacana hak angket dugaan kecurangan Pemilu di DPR karena hal tersebut jelas keliru dan inkonstitusional," kata Kordinator Nasional PAMI Rafli Maulana.
Selanjutnya, PAMI juga berpandangan wacana hak angket di DPR dapat memantik ketegangan di tengah masyarakat. Wacana tersebut juga dinilai hanya mengedepankan kepentingan elektoral semata.
"Kita ketahui bersama kawan-kawan, pascaselesainya pemilu ini, yang diinginkan rakyat adalah para elite politik menghormati hasil pemilu sebagai kehendak rakyat, lalu terwujudnya kondisi bangsa yang aman, damai, dan sejuk", tegas Rafli.
Terakhir, PAMI mengingatkan segala hal yang timbul berkaitan dengan proses dan hasil Pemilu 2024 seharusnya dibawa ke Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai lembaga yang mempunyai wewenang serta diamanatkan oleh Undang-undang untuk menyelesaikan hal tersebut.
"Hak angket di DPR itu keliru, karena seharusnya segala hal yang berkaitan tahapan dan hasil Pemilu 2024 dibawa ke Bawaslu dan MK sesuai amanat Undang-undang," pungkas Rafli. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Pergerakan Aktivis Mahasiswa Indonesia (PAMI) membawa sejumlah tuntutan yang menolak wacana digulirkannya hak angket.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Andre Rosiade Bertemu Jokowi Menjelang Pertandingan Antara Timnas Indonesia Vs Laos
- PPP Terbuka Menerima Jokowi Bergabung, Tetapi Harus Sesuai Aturan
- Bea Cukai Memperkuat Edukasi Kepabeanan Lewat Program Campus Goes to Customs
- PDIP Pimpin Jakarta, Pengamat: Prabowo Harus Kerja Ekstra
- Pemilih Dijatuhi Sanksi Jika tak Memilih? Pakar Bilang Begini
- Unika Atma Jaya Siap Antar Lulusan jadi Generasi Unggul & Profesional