Demo di Depan Istana: Polisi Pakai Gas Air Mata, Demonstran Cuma Modal Odol
Dia menilai, seharusnya para menteri sudah mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo mengenai PP tersebut. Dengan kapasitas menteri, tentu mereka diberikan keleluasan dalam mengambil kebijakan terkait dicabut atau tidaknya PP itu.
"Menteri-menteri yang kami temui tadi seharusnya sudah mendapatkan mandat dari pak presiden, ternyata jawabannya tidak mencabut. Malah memberikan jawaban substansif (yang paling pokok), yang tidak jelas," bebernya.
Menurut Rusdi, Menteri Ketenagakerjaan justu tidak mengerti duduk persoalan terkait pengupahan buruh. "Pengupahan ini kata Menteri di dalam termasuk bagian dari kebaikan untuk kami para buruh. Dia menjawab PP ini bagus untuk buruh. Untuk sekelas menteri ini jawaban tidak bagus, tidak berprikemanusiaan," ucapnya.
Oleh karena itu, sampai pemerintah tidak mencabut PP tersebut, para buruh akan tetap melakukan aksi demonstrasi. "Kami akan terus melakukan perlawanan. Karna peraturan ini bukan untuk tahun ini saja, selama kebijakan tidak dicabut, maka selama itu juga buruh sengsara," pungkasnya (mg4/jpnn)
JAKARTA - Puluhan ribu pengunjuk rasa yang tergabung dalam Komite Aksi Upah (KAU) terus akan mencoba menerobos pagar betis yang dibatasi oleh ratusan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Baru Keluar Lapas, Residivis Sabu-Sabu Ini Ditangkap Lagi
- Irjen Helmy Keluarkan Instruksi, Preman di Lampung Siap-Siap Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan