Demokrasi dan Kesejahteraan Belum Ditemukan di Indonesia

Akibat banyaknya anggota DPR hingga pimpinan daerah yang tidak berkualitas, tidak cakap dalam membangun, membuat masyarakat enggan berhubungan dengan dunia politik.
Masyarakat tidak mau bersentuhan dengan parpol, dan enggan terlibat dalm pesta demokrasi.
"Pada saat yang sama media juga terbelah sesuai aspirasi politiknya. Ini makin membosankan bagi masyarakat, dan membuat mereka makin jauh dari realitas politik,” kata Habib.
Sementara Akhmad mengatakan, masyarakat merasa capek melihat kenyataan yang ada dalam praktik berpolitik.
Mereka jengah karena pemilu yang dilakukan secara berulang tidak membuat masyarakat makin sejahtera.
Padahal, presiden sudah berganti ganti, demikian pula bupati, wali kota hingga gubernur, termasuk anggota DPR.
Karena itu, saat ini kata Muqowam Indonesia memiliki dua pekerjaan berat.
Yaitu, pembangunan politik dan pembangunan hukum.
JAKARTA - Demokrasi dan kesejahteraan semestinya memiliki keterkaitan. Namun, kondisi tersebut belum ditemukan di Indonesia. Pascareformasi, Indonesia
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo
- Pegadaian Beri Reward Umrah Bagi Para Agen Hebat
- Mengenal Pola Hidup Sehat Bhikkhu Thudong, Selepas Tengah Hari Hanya Konsumsi Minuman
- TASPEN Dorong Budaya Kerja Aman dan Inklusif Lewat Edukasi Cegah Perundungan
- Sepanjang 2024, BPJS Kesehatan Catat Jumlah Peserta Aktif JKN & Penerimaan Iuran Melonjak