Demokrasi dan Kesejahteraan Belum Ditemukan di Indonesia
Akibat banyaknya anggota DPR hingga pimpinan daerah yang tidak berkualitas, tidak cakap dalam membangun, membuat masyarakat enggan berhubungan dengan dunia politik.
Masyarakat tidak mau bersentuhan dengan parpol, dan enggan terlibat dalm pesta demokrasi.
"Pada saat yang sama media juga terbelah sesuai aspirasi politiknya. Ini makin membosankan bagi masyarakat, dan membuat mereka makin jauh dari realitas politik,” kata Habib.
Sementara Akhmad mengatakan, masyarakat merasa capek melihat kenyataan yang ada dalam praktik berpolitik.
Mereka jengah karena pemilu yang dilakukan secara berulang tidak membuat masyarakat makin sejahtera.
Padahal, presiden sudah berganti ganti, demikian pula bupati, wali kota hingga gubernur, termasuk anggota DPR.
Karena itu, saat ini kata Muqowam Indonesia memiliki dua pekerjaan berat.
Yaitu, pembangunan politik dan pembangunan hukum.
JAKARTA - Demokrasi dan kesejahteraan semestinya memiliki keterkaitan. Namun, kondisi tersebut belum ditemukan di Indonesia. Pascareformasi, Indonesia
- Sambangi Kantor Kementerian ATR/BPN, Eks Guru Besar IPB Minta Keadilan Kepada AHY
- Perluas Pasar Kerja di Macau, Kementerian Ketenagakerjaan Gelar Business Matching
- Siti Fauziah Ajak Para Mahasiswa Terapkan Nilai-Nilai dan Pertahankan Jati Diri Bangsa
- KPK Diminta Buka Penyidikan Baru soal Permainan WTP BPK Lewat Kasua Kementan
- Karyawan Polo Ralph Lauren Indonesia Minta Hakim Rahmi yang Adili Perkaranya Diganti
- ASDP Batam Hadirkan Layanan Pemesanan Tiket Kapal yang Mudah & Nyaman, Simak