Demokrat dan PKS Dinilai Tidak Konsisten Membentuk Pansus

Demokrat dan PKS Dinilai Tidak Konsisten Membentuk Pansus
Ilustrasi Jiwasraya. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mempertanyakan konsistensi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam hal penegakan hukum.

Kedua parpol itu dinilai hanya getol mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) pada kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dan tidak menunjukkan sikap yang sama pada kasus PT ASABRI (Persero).

"PKS dan Demokrat tidak konsisten. Yang Jiwasraya dibongkar dan yang ASABRI dilindungi. Jadi patut dipertanyakan keseriusan PKS dan Demokrat dalam menegakkan hukum, dalam membongkar kasus-kasus korupsi. Kalau memang mau serius, harusnya tidak ada perbedaan antara Jiwasraya dan ASABRI," katanya di Jakarta, baru-baru ini.

Karyono mengatakan, sangat wajar jika publik menaruh curiga dari sikap inkonsisten yang ditunjukkan oleh PKS dan Demokrat. "Sikap yang tidak konsisten ini justru akan menimbulkan tanda tanya besar. Jangan-Jangan ada udang dibalik batu. Melindungi pihak tertentu," ujarnya.

Dia pun mengingatkan agar Demokrat dan PKS konsisten dalam penegakan hukum, serta mengawal kasus Jiwasraya dan ASABRI dengan semangat orientasi mencari solusi. "Jangan mengedepankan kepentingan politik semata daripada mencari solusi," pungkasnya.

Diketahui, nasabah Jiwasraya menolak wacana pembentukan Pansus yang digulirkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Mereka mengaku trauma pada pansus Bank Century yang justru menjadikan kasus tersebut sebagai komoditas politik tanpa memberikan kepastian akan mengembalikan uang nasabah. (mg7/jpnn)

Konsistensi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipertanyakan dalam penegakan hukum kasus Jiwasraya dan ASABRI.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News