Demokrat Gabung KIM, Pengamat: Peluang Yusril Jadi Cawapres Prabowo Makin Kuat

Demokrat Gabung KIM, Pengamat: Peluang Yusril Jadi Cawapres Prabowo Makin Kuat
Direktur Eksekutif Voxpol Indonesia Pangi Syarwi Chaniago menjadi pembicara pada diskusi Empat Pilar dengan tema PPHN Tanpa Amendemen di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Peluang Yusril makin terbuka karena bergabungnya Demokrat ke KIM tidak dengan agenda mendorong seseorang untuk menjadi cawapres Prabowo.

Terkait dengan spekulasi ini, kata Pangi, hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan ini. Namun, yang pasti adalah Demokrat dan PBB memiliki sejarah panjang yang tidak bisa dipisahkan begitu saja.

“Keduanya pernah bersama-sama memenangkan Pilpres 2004 dan membawa SBY ke kursi kepresidenan,” ujarnya.

Seperti diketahui, PBB merupakan partai yang paling awal mendukung Prabowo sebagai calon presiden 2024, bahkan sebelum partai-partai besar seperti Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Nama Yusril Ihza Mahendra dinominasikan sebagai bacawapres usulan PBB, bersama dengan Airlangga Hartarto diusulkan Golkar dan Erick Tohir yang diusulkan PAN.

Peneliti Lembaga Riset Publik (LRP) Muhammad Al-Fatih pernah menjelaskan sebaiknya Prabowo memilih bacawapres yang tidak saja mendongkrak elektabilitas, tetapi juga mampu membantu Prabowo menjalankan tugas-tugasnya. 

Cawapres pilihan Prabowo bukan sekadar "ban serep", tetapi tokoh yang mampu bekerja membantu menata kehidupan bernegara yang "kisruh" pasca-amendemen UUD 1945.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan publik bisa berspekulasi bahwa bergabungnya Demokrat ke KIM akan memperkuat peluang Yusril dampingi Prabowo.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News