Demokrat Gabung KIM, Pengamat: Peluang Yusril Jadi Cawapres Prabowo Makin Kuat

Demokrat Gabung KIM, Pengamat: Peluang Yusril Jadi Cawapres Prabowo Makin Kuat
Direktur Eksekutif Voxpol Indonesia Pangi Syarwi Chaniago menjadi pembicara pada diskusi Empat Pilar dengan tema PPHN Tanpa Amendemen di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat sudah menyatakan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Keputusan Demokrat itu disambut hangat oleh partai-partai lain dalam koalisi tersebut, termasuk Partai Bulan Bintang (PBB).

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bersatunya Demokrat dengan PBB dalam KIM mengingatkan kembali Pilpres 2004 ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju sebagai calon presiden dan menang setelah didukung tiga partai, salah satunya PBB.

Menurut Pangi, atas dasar fakta sejarah tersebut, publik bisa berspekulasi bahwa bergabungnya Demokrat ke KIM akan memperkuat peluang Yusril Izha Mahendra untuk mendampingi Prabowo.

“Peluangnya makin terbuka lebar. Yusril yang kini masih menjabat sebagai Ketua Umum PBB bisa menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo,” ujar Pangi dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (21/9/2023).

Menurut Pangi, spekulasi ini muncul dengan asumsi bahwa bisa saja saat ini Demokrat balik memberikan dukungan kepada Yusril untuk menjadi Cawapres Prabowo.

Hal itu sebagai balasan atas dukungan Yusril dan PBB kepada SBY pada Pilpres 2004 lalu.

Pada 2004 lalu, berkat dukungan PBB dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), SBY berhasil mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri - Hasyim Muzadi dengan kemenangan telak.

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan publik bisa berspekulasi bahwa bergabungnya Demokrat ke KIM akan memperkuat peluang Yusril dampingi Prabowo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News