Bergabungnya Demokrat Buat Peluang Yusril Dampingi Prabowo Makin Terbuka

Bergabungnya Demokrat Buat Peluang Yusril Dampingi Prabowo Makin Terbuka
Ilustrasi - Peluang Yusril mendampingi Prabowo di Pemilu 2024 makin terbuka. Foto: PBB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai peluang Yusril Ihza Mahendra sebagai kandidat wakil presiden mendampingi kandidat presiden Prabowo Subianto di Pemilu 2024 makin terbuka.

Terutama dengan keputusan Partai Demokrat yang pada akhirnyr memilih bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) setelah hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Pangi mendasari pandangannya pada sejarah pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.

Ketika itu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju sebagai kandidat presiden didukung tiga partai, salah satunya Partai Bulan Bintang (PBB) pimpinan Yusril Ihza Mahendra.

"Berkat dukungan PBB dan dua partai lainnya, yaitu Demokrat dan PKPI, SBY mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi dengan kemenangan telak," ujar Pangi dalam keterangannya, Kamis (21/9).

Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting ini, atas dasar fakta sejarah tersebut publik sangat wajar berspekulasi bergabungnya Demokrat ke KIM akan membuat peluang Yusril kandidat wakil presiden mendampingi Prabowo makin terbuka lebar.

"Spekulasi ini muncul dengan asumsi bisa saja saat ini Demokrat akan balik memberikan dukungan kepada Yusril sebagai balasan atas dukungan Yusril dan PBB kepada SBY di Pilpres 2004 lalu," ucapnya.

Menurut Pangi, dukungan Demokrat ke Yusril juga didasari fakta bahwa saat ini bergabungnya Demokrat ke KIM tidak dengan agenda mendorong seseorang untuk menjadi kandidat wakil presiden Prabowo.

Bergabungnya Partai Demokrat ke KIM membuat peluang Yusril mendampingi Prabowo di Pemilu 2024 makin terbuka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News