Demokrat Masih Butuh Tokoh Asal Militer
Selasa, 06 April 2010 – 23:28 WIB
JAKARTA - Tiga nama bakal calon ketua umum Partai Demokrat (PD) sudah muncul ke permukaan. Ketiganya adalah Marzuki Alie, Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum. Namun siapapun yang jadi Ketua Umum PD, diharapkan tidak meninggalkan tokoh-tokoh Demokrat yang berlatar belakang militer. Menurutnya, terkadang demokratisasi dan dinamika internal parpol dapat berujung pada pertarungan tidak sehat. Akibatnya perpecahan internal menjadi tidak terelakan. "Dalam konteks ini figur senior berlatar belakang militer yang memiliki kedewasaan dalam bersikap diharapkan mampu mencegah faksi-faksi yang potensial dapat memecah soliditas partai," ulasnya.
Kader Demokrat yang juga anggota Komisi III DPR, Pieter Zulkifli, menyatakan bahwa PD masih memerlukan sosok berlatar belakang militer untuk ikut memimpin parpol pemenang pemilu 2009 itu. Kepada JPNN di Jakarta, Selasa (6/4), Pieter menegaskan, PD sebagai partai yang masih relatif muda memang membutuhkan keterlibatan segenap komponen kader dari berbagai macam latar belakang termasuk berlatar belakang militer.
Baca Juga:
"Dalam upaya pematangan proses perkaderan dan pendewasaan politik para kader, dalam jangka lima tahun ke depan pelibatan figur militer dalam struktur inti partai masih penting. Ini dimaksudkan sebagai penyeimbang bagi kader-kader potensial yang berlatar belakang sipil. Dengan adanya komposisi demikian maka pengambilan kebijakan dan strategi politik akan lebih matang," cetus Pieter.
Baca Juga:
JAKARTA - Tiga nama bakal calon ketua umum Partai Demokrat (PD) sudah muncul ke permukaan. Ketiganya adalah Marzuki Alie, Andi Mallarangeng dan Anas
BERITA TERKAIT
- Forkabi Apresiasi Kinerja Heru Budi, Sebut Layak Maju di Pilgub Nanti
- Pilkada 2024: Anies - Ahok Masuk Bursa Cagub-Cawagub di PDIP
- Respons Hasto PDIP soal Duet Anies - Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Tidak Disangka
- Anggota DPR Ini Menyoroti Serangan Israel ke Palestina, Singgung soal Genosida
- Pilgub DKI: Sri Mulyani, Risma, Andika Perkasa hingga Adi Wijaya Masuk Radar PDIP
- Ogah Gabung Prabowo-Gibran, Ganjar Pilih Jadi Pengontrol