Dendam Perang Dunia II Menyulut Perang Dagang Korsel Vs Jepang

Jepang juga terus menyulut kontroversi dengan upaya yang tidak tulus untuk menunjukkan penyesalan. Sejak tahun 1990an, para pemimpin Jepang telah membuat beberapa kali pernyataan meminta maaf dan mengungkapkan penyesalan atas kesalahan negara mereka di masa lalu.
Namun, Jepang juga secara konsisten merusak pernyataan ini dengan mengeluarkan klarifikasi atau terlibat dalam tindakan lain seperti mengunjungi Kuil Yasukuni yang menjadi simbol penghormatan pada pemimpin Jepang semasa Perang Dunia II. Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang ketulusan Jepang atas permintaan maaf mereka.
Tidak seperti Jerman, Jepang belum membangun tugu peringatan publik atau museum untuk mengenang dan mendidik orang tentang kekejaman Perang Dunia II.
Perdana menteri saat ini, Shinzo Abe, telah mengambil sikap yang lebih keras pada masalah sejarah daripada para pendahulunya dan telah menjelaskan bahwa di bawah pemerintahannya, permintaan maaf lebih lanjut tidak akan datang.
Di sekolah Jepang pun diajarkan bahwa Jepang hanya mengejar minatnya di awal abad ke-20. Karena itu orang muda Jepang juga melihat sedikit kebutuhan untuk meminta maaf atas tindakan negara mereka di masa lalu. Semua tren ini mengancam hilangnya ingatan publik nasionalis dan memperburuk perselisihan perdagangan saat ini. (rmol/jpnn)
Dua negara tetangga di kawasan Asia Timur, yakni Jepang dan Korea Selatan saat ini terlibat dalam perselisihan ekonomi yang berakar pada sejarah masa lalu.
Redaktur & Reporter : Adil
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Dampak Perang Dagang, Komisi XII Dorong Impor Gas untuk Pasok Kebutuhan Energi Nasional
- Rakit Bom Mortil Bekas Peninggalan Perang Dunia ke II, Nelayan Tewas Mengenaskan
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis