Dengan SERASI, Kementan Garap Lahan Rawa di Tiga Pulau Besar

Dengan SERASI, Kementan Garap Lahan Rawa di Tiga Pulau Besar
Dedi Nursyamsi. Foto: Kementan

Program ini berhasil meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200 melalui normalisasi tata air, baik saluran air, pintu air, tanggul, pompa, dan lain-lain. Selain itu, produktivitas padi juga meningkat.

"Tadinya kan produktivitasnya 2 ton/hectare. Sekarang menjadi 6 ton/hektare. Peningkatan ini bisa terjadi karena adanya introduksi varietas unggul dan adaptif, perbaikan sistem budidaya, ameliorasi tanah seperti pemberian dolomit, fosfat alam, dan bahan organik. Lahan ini menjadi subur karena terus dilakukan pemupukan yang berimbang dengan spesifik lokasi," katanya.

Peningkatan produksi pangan, kata Dedi, perlu didorong melalui diversifikasi komoditas serta membangun kelembagaan dan pemberdayaan melalui implementasi pertanian korporasi. Program ini juga penting mempertimbangkan jadwal tanam yang beradaptasi dengan pola curah hujan dan musim kering.

Dedi menambahkan, pelaksanaan program ini wajib didukung koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya. Dukungan dari pemerintah pusat, terutama dari Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian PUPR terutama Balai Besar Wilayah Sungai (BWSS), Kementerian Desa PDTT, TNI AD, serta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.

"Selain itu kita juga perlu dukungan stakeholder lainnya seperti dari Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), perusahaan benih, pupuk dan lain lain," pungkas Dedi. (adv/jpnn)


Lahan tersebut saat ini tersebar di tiga pulau besar, yakni Sumatera, Kalimantan, dan Papua.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News