Denmark Akui Potensi Energi Hijau Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kerja Sama Pembangunan dan Kerja Sama Nordik Denmark Flemming Moller Mortensen mengaku yakin bahwa Indonesia bisa menjadi pemimpin energi hijau di Asia Tenggara.
“Indonesia memiliki ambisi besar yang positif untuk mendorong transisi energi melalui pengembangan energi terbarukan,” ujar Mortensen dalam pertemuan G20 Development Ministerial Meeting yang dipantau dari Jakarta, Rabu.
Untuk mendorong langkah pengembangan energi hijau di Indonesia, yang masih dominan menggunakan energi fosil, diperlukan reformasi kebijakan energi di Indonesia, kata dia.
Dalam praktik di lapangan, pasokan energi hijau dan energi fosil membutuhkan reformasi dalam subsidi minyak fosil yang mahal, kata dia.
“Ada beberapa poin penting dalam transisi energi. Pertama, menarik investasi swasta yang diperlukan. Maka perlu kerangka kebijakan yang ambisius. Kerangka kebijakan juga harus dapat diperhitungkan dan transparan,” ujar Mortensen.
Ia mengatakan kerangka kebijakan yang transparan merupakan kunci untuk menciptakan kepercayaan investor dan menarik investasi swasta ke sektor ekonomi biru.
Kedua, lanjut dia, harus ada insentif yang tepat untuk pengembangan energi hijau.
Mengenai kebijakan pengembangan peta jalan ekonomi biru, ia mengatakan bahwa hal itu harus sejalan dengan pengembangan energi hijau di Indonesia.
Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dan berpotensi green shipping hub
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Sudirman Cup 2025: Indonesia vs Denmark Diwarnai Kontroversi, Begini Reaksi PBSI
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja