Denmark Garap Pasar Optical Screen Indonesia
Kamis, 29 September 2011 – 08:25 WIB

Denmark Garap Pasar Optical Screen Indonesia
Beberapa produk yang menjadi agennya diyakini punya potensi untuk berkembang karena kualitas gambar yang cukup bagus. Menurutnya, produk seperti Rear Screen atau layar optik tembak belakang yang hanya membutuhkan sekitar 1,5 meter untuk menjangkau layar optik yang berikuran 100 inchi, lebih pendek dibanding dengan produk biasa sehingga lebih efisien dalam pemanfaatan ruang. Selain itu, kualitas gambarnya pun jauh lebih tajam daripada TV plasma dan flat panels display lainnya seperti LED,Plasma atau bahkan TV Cube.
Baca Juga:
Joko mengemukakan, keunggulan optical screen produk DNP adalah hasil gambar yang ditampilkan akan menjadi dua kali lebh terang dan tujuh kali lebih kontras dibandingkan dengan layar biasa dengan menggunakan projektor yang sama. Produk DPN terbuat dari tujuh lapisan serat optic yang akan mampu menahan cahaya yang diproyeksikan oleh projector dibanding layar biasa.
Dari perspektif harga, Joko mengakui produk yang diageninya akan jauh lebih mahal dibandingkan dengan screen biasa. “Dengan size yang sama, produk DPN memang lebih mahal sekitar 50 persen. Namun, kita yakin itu terkompensasi dengan kualitas gambar yang sempurna,” katanya.
Sistem yang menggabungkan visual dan screen saat ini sudah sangat murah, sekitar Rp 10 juta untuk ruang meeting. “Dengan memakai produk DPN, mungkin sekitar Rp 20 juta. Kita memang mengincar segmen A plus,” katanya.
JAKARTA - PT Indovisual Sistem Integrasi meluncurkan produk layar optik DNP. Produk tersebut diluncurkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan
BERITA TERKAIT
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal
- Harga Pangan Hari Ini Cukup Baik, Mak-Mak Pasti Senang
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya