Denny JA Gunakan Inovasi AI Untuk Pantau Pemenangan Pilpres

Denny JA Gunakan Inovasi AI Untuk Pantau Pemenangan Pilpres
Pendiri LSI Denny JA. Foto: Ricardo/jpnn.com

“Pendekatan ini memungkinkan kampanye politik untuk membuat pesan yang lebih terarah, emosional dan efektif. Semakin pesan bersifat personal, sesuai dengan kebutuhan individual pemilih, semakin dia berpotensi mendapatkan dukungan pemilih itu,” sebut Denny.

Ketiga, Artificial Intelligence membantu lebih cepat dan akurat mengenali kekuatan dan kelemahan masing-masing kandidat yang bersaing.

Dalam marketing politik, dikenal tradisi yang disebut opposition research. Setiap kubu yang bertarung harus meriset secara detail siapa rivalnya, terutama jejaknya yang pernah bermasalah.

“Penelitian oposisi menjadi sentral untuk kampanye politik. Ia melibatkan riset mendalam soal jejak pesaing, setidaknya jejak digital. Lebih dari yang lain, Artificial Intelligence dapat melakukan ini lebih cepat dan lebih akurat,” sambungnya.

Keempat, Artificial Intelligence dapat membantu lebih cepat dan lebih akurat membaca percakapan di media sosial.

Terlebih, di era ini, media sosial menjadi medium yang kian hari kian merasuk ke dalam memori kolektif publik luas.

Artificial Intelligence bisa digunakan untuk tujuan menganalisis influencer, tren, dan sentimen media sosial. Ini dapat membantu capres memahami lebih baik tentang preferensi pemilih dan jangkauan media sosial.

“Maka diskusi dan topik yang relevan dapat diidentifikasi, memungkinkan kampanye politik untuk terlibat dengan pemilih secara real-time,” kata Denny.(chi/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Ini menjadi lima kali berturut-turut dan selayaknya pada Pilpres 2024 Artificial Intelligence digunakan.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News