Denpasar, Merajut Pembangunan Kota Dalam Sewaka Dharma

Denpasar, Merajut Pembangunan Kota Dalam Sewaka Dharma
GELADI BERSIH: Penampilan ribuan penari Rejang Sandat Ratu Segara saat geladi bersih di kawasan Tanah Lot, Tabanan, Rabu (15/8). Foto: Dewa Rastana/Bali Express

jpnn.com, DENPASAR - Sebagai ibukota Provinsi Bali, Denpasar tumbuh dan terus berkembang menjadi kota yang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyaratnya.

Melayani masyarakat yang heterogen merupakan tantangan tersendiri bagi Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Walikota IGN Jaya Negara.

Untuk itu keduanya senantiasa terus berusaha melakukan inovasi di berbagai bidang dalam upaya memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.

Dengan berpedoman pada Padmaksara sebagai pengejawantahan program kerja yang di setiap sudut pelaksanaan senantiasa dibingkai dalam pemahaman 'Sewaka Dharma', di mana melayani adalah kewajiban.

Sehingga dalam memaksimalkan pembangunan sebagai upaya memberikan kesejahteraan rakyat seluruh OPD selalu melayani dengan maksimal dan berbahagia dalam pengabdian.

Hingga saat ini motto Sewaka Dharma telah ditanamkan di seluruh lapisan pemerintahan, mulai dari instansi tertinggi hingga desa/lurah sebagai ujung tombak pembangunan.

Sehingga sinergitas antar lini dapat tercipta dalam upaya mempercepat pembangunan kota.

"Sewaka Dharma merupakan motto yang fundamental dalam berbagai pelayanan di Kota Denpasar sebagai bentuk reformasi birokrasi dalam memberi kemudahan kepada masyarakat," ujar IB Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar beberapa waktu lalu.

Dengan beragam kemudahan pelayanan yang diberikan tentu bisa memantik kesadaran masyarakat di berbagai bidang. Seperti halnya kesadaran tertib administrasi kependudukan, kemudahan perijinan yang dapat menciptakan trend positif terhadap iklim investasi serta tumbunya wisausaha melalui UMKM yang dalam lima tahun terakhir terus bertambah.

Sehingga motto Sewaka Dharma ini tidak hanya menjadi retorika semata, melainkan mengandung makna yang meresap dalam setiap denyut nadi pembangunan kota.

Hal ini dapat dilihat di Mal Pelayanan Publik Sewaka Dharma sebagai gedung terpadu dengan beragam layanan satu pintu, arena bermain, rumah pintar, bus sekolah, taman lalu lintas, ekowisata, jogging track, wisata sungai dan masih banyak fasilitas lainnya yang dapat dimanfaatkan masyarakat kota.

Selain itu, berbagai event juga turut dilaksanakan untuk memberikan ruang kreatifitas sekaligus hiburan bagi masyarakat. Di awal tahun gelaran ogoh-ogoh menjadi ciri khas dalam rangka menyambut hari suci nyepi, Rare Bali Festival yang fokus kepada kreatifitas anak-anak, D-tik Festival sebagai ajang pameran teknologi informasi.

Kemudian Mahabandana sebagai apresiasi berkesenian dan menjaga kearifan lokal, serta Denpasar Festival yang kini telah masuk dalam kalender event nasional Kementrian Pariwisata RI.

"Beragam fasilitas dan kegiatan yang tersedia merupakan buah pengembangan motto Sewaka Dharma yang selalu berupaya dalam memberikan kebahagiaan kepada masyarakat, baik kebahagian lahiriah dan batiniah, sehingga saat mengurus adminitrasi masyarakat berbahagia dan saat berekreasi juga berbahagia karena beragam fasilitas sudah ada di tengah kota," tutur Rai Mantra.

Berbagai inovasi ini membawa pengaruh positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Kebahagiaan Masyarakat (IKM) Kota Denpasar yang terus meningkat selama lima tahun terakhir.

Berbagai pelayanan dan inovasi tersebut dipadukan dengan pengembangan teknologi informasi dalam Denpasar Smart City, namun tetap berakar pada warisan budaya.(chi/jpnn)


Motto Sewaka Dharma ini tidak hanya menjadi retorika semata, melainkan mengandung makna yang meresap dalam setiap denyut nadi pembangunan kota.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News