Densus Ambil Alih Kasus Bom Bunuh Diri di Gereja Medan
jpnn.com - JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror akhirnya mengambil alih penyelidikan kasus bom bunuh diri di Gereja Santo Yoseph dari Polda Sumatera Utara. Untuk mempermudah penyelidikan, pelaku bom bunuh diri, berinisial IAH, 17, tersebut kini dalam kendali penuh tim Densus.
“Kasus bom bunuh diri di Medan kini sudah ditangani teman-teman dari Densus 88," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/8).
Menurut Agus, meski IAH masih di bawah umur, namun pihaknya tetap menjeratnya dengan Undang-undang nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme. "Tapi karena yang bersangkutan dikategorikan belum dewasa. Untuk acaranya berlaku sistem peradilan pidana anak," kata Agus.
Agus menerangkan, penyidik Densus masih punya waktu lima hari lagi untuk melimpahkan berkas perkara IAH ke kejaksaan. Sebab, jika lewat waktu tersebut, maka IAH akan bebas secara hukum mengingat yang bersangkutan masih di bawah umur.
"Tapi dapat diperpanjang 8x24 jam atas permohonan jaksa penuntut umum," jelas Agus.
Sementara itu, alasan penyidik Densus menjerat IAH dengan Pasal Terorisme, kata Agus, karena yang bersangkutan sudah membuat takut lantaran aksi bom bunuh dirinya itu. "Karena dianggap ketakutan, jadi kenakan UU Terorisme," pungkas Agus. (Mg4/jpnn)
JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror akhirnya mengambil alih penyelidikan kasus bom bunuh diri di Gereja Santo Yoseph dari Polda Sumatera Utara.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah dan Swasta Harus Pererat Kerja Sama untuk Capai Target SDGs 2030
- KPK: Jika Tidak Ada Iktikad Baik, Bupati Mimika Akan Kami Jemput Paksa
- Bertemu Pimpinan MPR, Dubes Abdul Karim Ingin Indonesia Segera Buka Kedubes di Rwanda
- Gelar Halalbihalal, FPMM: Momentum Bersilaturahmi dan Deklarasi Dukungan Politik Menjelang Pilgub Maluku
- Perlu Kail, Syahganda Istilahkan Makan Siang Gratis Hanya Memberi Ikan
- Mendagri Tito Puji Kinerja dan Loyalitas Suhajar Diantoro Selama jadi Sekjen Kemendagri