Densus Ringkus Lagi Jaringan Poso

Densus Ringkus Lagi Jaringan Poso
ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA - Setelah menangkap empat terduga teroris dan menewaskan satu orang, Minggu (11/1) Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali meringkus terduga teroris bernama Amirudin alias Aco Tabalu. Dia berperan sebagai kurir dan pendukung logistik Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Kadivhumas Polri Irjen Ronny F. Sompie menyatakan, Amirudin ditangkap di depan Rumah Sakit Poso sekitar pukul 12.20. Dia sama sekali tidak melakukan perlawanan saat Densus 88 menyergapnya. "Kali ini penindakan terbilang mulus," ucapnya.

Penangkapan tersebut merupakan hasil pengembangan penangkapan empat terduga teroris sehari sebelumnya. Polri berupaya terus mendeteksi jaringan terduga teroris Poso itu. "Ini merupakan langkah pencegahan," ujar dia.

Ronny mengatakan, masih ada terduga teroris sekaligus buron yang belum terdeteksi tempat tinggalnya. "Kalau ditanya masih ada enggak, ya jelas ada," terangnya.

Tapi, saat ditanya seberapa berbahaya terduga teroris yang masih berkeliaran tersebut, Ronny enggan menjawab dengan jelas. Saat ini masih ada pimpinan bernama Santoso. "Ya, saya tidak bisa menjawab seberapa berbahaya Santoso ini," paparnya.

Ronny berharap semua terduga teroris bisa menyerahkan diri. Nanti semua terduga teroris diproses hukum. Targetnya, saat berada dalam tahanan, bisa dilakukan upaya deradikalisasi. "Kami tidak ingin menyakiti siapa pun. Hanya, hukum harus ditegakkan," tegasnya.

Polri kini memiliki kekhawatiran karena kelompok terduga teroris semakin menyasar anak muda. Dia mengungkapkan, indikasi tersebut muncul saat penangkapan sebuah keluarga yang akan pergi ke Syria untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam Iraq dan Syria (ISIS). "Saat itu banyak remaja dan anak-anak yang dibawa," bebernya. (idr/c9/sof)


JAKARTA - Setelah menangkap empat terduga teroris dan menewaskan satu orang, Minggu (11/1) Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali meringkus terduga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News