Depok Rawan Pergerakan Kelompok Radikal?
jpnn.com, DEPOK - Hasil penelitian Setara Institute menunjukkan Kota Depok, Jabar adala daerah rawan perkembangan gerakan atau paham radikalisme.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok, Dadang Wihana mempertanyakan hasil penelitian tersebut terkait metedologi yang digunakan.
“Setiap survei untuk penelitian harus jelas. Apakah sample itu mewakili populasi atau tidak?” tanya Dadang kala berbincang dengan Radar Depok (Pojoksatu.id Group).
Menurut dia, hasil penelitian tersebut langsung menjustifikasi Depok sebagai kawasan rawan perkembangan radikalisme.
Dia menegaskan jika itu tidak benar Kota Depok rawan radikalisme yang terpusat di musala dan masjid.
“Mungkin mereka meneliti satu atau dua wilayah yang didatangi. Harus hati-hati. Pemerintah keberatan hasil dari survei tersebut. Kami mempertanyakan soal metedologi apa saja yang digunakan. Ini keliru,” tegasnya.
Pada hakikatnya, sambung Dadang, Pemkot Depok tidak menghalangi penelitian. Namun hasilnya harus dipertangung jawabkan.
“Kami berharap warga tidak terpancing adanya hasil penelitian dari Setara Institute.
Setara Institute menyebutkan Kota Depok rawan radikalisme
- Lotte Land Sawangan Hadirkan Hunian Mewah di Kawasan Eco Town Depok
- Relawan Idris Sandiya di Depok Kampanye Keliling dengan Odong-Odong
- Peduli Kesenian Tradisional, Idris Sandiya Kampanye Kreatif Lewat Ondel-Ondel
- Ingin Memerkosa Motif Argiyan Membunuh Mahasiswi di Depok
- Sahroni Geram, Minta Argiyan Arbirama Pembunuh Mahasiswi di Depok Dihukum Maksimal
- Idris Sandiya Ajak PD Muhammadiyah Depok Bersinergi dalam Pembangunan