Deradikalisasi di Indonesia Sudah Oke

Deradikalisasi di Indonesia Sudah Oke
Brigjen Pol Hamidin saat membuka Pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 di Bandung, Senin (10/4) malam. Foto: BNPT

"Seperti kejadian kemarin terkait aksi terorisme di Lamongan dan Tuban, bila kita pelajari Densus 88 harus bekerja keras mengepung mereka di kebun jagung selama lima jam sebelum melumpuhkan mereka. Bila apa yang terjadi itu tersebar di dunia maya dan orang mempercayai itu, maka yang terjadi kemudian polisi melanggar HAM," tutur Hamidin.

Karena itu, Hamidin berharap banyak pada para calon duta damai dunia maya ini. Pasalnya sejauh ini kepedulian masyarakat Indonesia masih belum maksimal dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di dunia maya.

Padahal kepedulian dan kewaspadaan itu penting karena radikalisme dengan kemajuan teknologi komunikasi saat ini, tidak jauh dan hanya satu meter di sekitar masyarakat.

"Sekarang anak siapa yang tidak bermain gadget. Lalu sudahkan masyarakat kita sudah mengontrol anak-anak kita saat menggeluti dunia maya? Inilah tugas adik-adik calon duta damai ini, selain meramaikan dunia maya dengan konten damai dan positif, juga mengajak lingkungan sekitar untuk mewaspadai propangada radikalisme dan terorisme ini," pungkas Hamidin.

Sementara itu, Kasubdit Pengawasan dan Kontra Propaganda BNPT Kolonel Pas. Sujatmiko mengungkapkan, Pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 di Bandung ini diikuti 60 peserta.

Mereka terdiri dari 20 orang programer IT, 30 blogger, 20 desain vomunikasi Visual. Ke-60 calon duta damai itu akan digembleng selama empat hari untuk menjadi duta damai dunia maya.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya dari BNPT untuk memenuhi dunia maya dengan konten damai, sekaligus untuk mengimbangi propaganda radikal terorisme melalui media sosial dan internet.

"Penetrasi di dunia maya dalam penyebaran radikalisme dan terorisme tidak bisa terhindarkan. Agitasi dan provokasi menimbulkan keresahan bangsa. Generasi muda yang menggunakan gadet jadi target utama. Itulah pentingnya anak muda dibentengi sehingga mampu memilih dan memilah sehingga bisa mendapat informasi yang benar. Melalui Duta Damai Dunia Maya inilah kami berharap bisa membanjiri dunia maya dengan konten damai," papar Sujatmiko. (jos/jpnn)


Aksi terorisme sepanjang 2016 dan 2017 ini terus mengguncang seantero dunia.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News