Derby Panginyongan Jilid I Penuh Drama dan Kontroversi

Derby Panginyongan Jilid I Penuh Drama dan Kontroversi
Selebrasi para pemain dari Persibas dan PSCS. Foto ilustrasi: Radar Banyumas/jpg

"Yang pertama dulu saat tandang ke PSGC, di sana jelas sekali keputusan wasit berat sebelah. Dan saat di kandang kemarin saat melawan PSCS wasitnya kurang profesional. Hal itu juga diakui dari tim lawan, PSCS," jelasnya.

Sementara itu, tim Panpel, Dimas Gustaman yang juga direktur pemasaran PT Persibas mengatakan, supoter PSCS sangat kecewa dengan hasil ini.

Mereka begitu bersemangat mendukung tim kesayangannya dengan 13 bus, 2 truk dan ratusan sepeda motor, tampaknya hasil akhir pertandingan ini diluar dugaan mereka.

Optimisme mereka begitu terlihat kala skor masih 0-1 untuk keunggulan tim kesayangannya sehingga kekecewaan pun mengedepan kala kemasukan satu gol di injury time sehingga memaksa hasil akhir menjadi 1-1.

“Namun, kebahagiaan suporter Persibas pun juga tidak sempurna karena semua berharap poin 3 (tiga). Mereka bukan kecewa terhadap tim kesayangannya, tetapi sangat menyayangkan dinamika dilapangan yang penuh drama atas kepemimpinan wasit," terangnya.

Usai pertandingan, suporter PSCS juga bertindak anarkis di luar stadion. Mereka melempari salah satu toko yang berada di Jalan Prof dr Suharso serta menganiaya dua penjaganya.

"Kalau soal itu sudah di luar kewenangan kami. Karena itu sudah di luar arena pertandingan. Hal itu sudah merupakan tindak kriminal, pihak kepolisian yang lebih berwenang," pugkasnya. (ali)


Laga seru antara Persibas Banyumas kontra PSCS Cilacap di Stadion GOR Satria Purwokerto pada (13/5) lalu berakhir dengan hasil imbang 1-1.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News