Desa Wisata Menyemai Kesejahteraan, Sebuah Kunci Keberlanjutan
Oleh: Siska Mayla

Di sisi wisata budaya, Desa Wisata Ketapanrame menawarkan pengalaman unik dengan kegiatan seperti pencak silat, bantengan, bermain gamelan, dan tari Mayang Rontek.
Pengunjung dapat merasakan kehangatan dan keaslian budaya lokal, menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan masyarakat setempat.
Taman Ghanjaran dan Taman Kelinci yang ada di dalamnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menyukai wisata buatan.
Tempat-tempat ini menciptakan atmosfer menyenangkan dan ceria, menjadi tempat yang populer di kalangan pengunjung.
Inovasi dan kreativitas dalam pembangunan destinasi buatan memberikan nilai tambah pada pariwisata lokal.
Dalam bidang wisata edukasi, Desa Wisata Ketapanrame memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk berpartisipasi dalam kegiatan seperti menanam padi, membajak sawah, budidaya maggot, dan mengikuti proses pembuatan jamu secara langsung.
Edukasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memupuk rasa kecintaan terhadap kearifan lokal dan keberlanjutan.
Keberhasilan Desa Wisata Ketapanrame tidak hanya terletak pada ragam wisata yang ditawarkan, tetapi juga pada kelengkapan fasilitas yang disediakan.
Isu desa wisata menjadi sorotan utama dalam debat cawapres 2024, di mana calon wakil presiden nomor 2, Gibran Rakabuming Raka
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- RDP di DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Wapres Gibran
- Aspirasi Purnawirawan TNI Perlu Disikapi Serius, Kecuali soal Pemakzulan Wapres
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi
- Pemakzulan Gibran Pakai Alasan Pilpres, Pengamat: Prabowo Seharusnya Terdampak Juga