Desak Otsus dan MRP Dikembalikan

Pelantikan MRP Diundur 14 Maret

Desak Otsus dan MRP Dikembalikan
Desak Otsus dan MRP Dikembalikan
"Ini bisa dibuktikan dengan terjadinya banyak persoalan kemanusiaan di Papua, misalnya melalui pelanggaran HAM  yang makin tinggi di Papua, serta operasi terselubung yang dilakukan melalui miras dan HIV/AIDS. Otsus telah menjadi lambang kejahatan kemanusiaan di Papua, sebab Otsus bukan mengangkat harkat dan martabat Papua, namun gagal melindungi orang asli, artinya Otsus sudah gagal total, jadi kami kembalikan saja," tegasnya.

Karena tidak berhasil bertemu dengan Gubernur Papua, karena berada di Jakarta, maka para pendemo tersebut hanya bertemu dengan Asisten I Drs. Eliezer Renmaur. "Saya hanya bicara kapasitas sebagai bawahan, aspirasi dari kalian akan saya sampaikan ke Gubernur, serta Kesbangpol Papua," tuturnya. Usai mendengar arahan itu, para pendemo tersebut melanjutkan aksi mereka ke DPRP Papua di Jalan Sam Ratulangi Jayapura sekitar pukul 15.30 WIT.

Mereka diterima perwakilan DPRP, seperti Waket I DPRP Yunus Wonda, Ketua Komisi A Ruben Magai, Ketua Fraksi Pikiran Rakyat Yan Mandenas dan lainnya. Perwakilan dari KRPBK melalui Selpius Bobii menyatakan, pihaknya sudah muak dengan suguhan program Otsus yang selama ini tidak memberikan manfaat bagi rakyat Papua.  "Otsus telah menjadi lambang kejahatan di tanah Papua," ujarnya. Untuk itulah dengan tegas menyatakan, UU Otsus sudah gagal total dan tidak layak diterapkan di Tanah Papua, maka harus segera dicabut berikut MRP yang dinilainya sebagai boneka Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua I DPRP, Yunus Wonda didampingi oleh anggota DPRP lainnya menyatakan apa yang telah disampaikan tentu akan disampaikan pada pemerintah pusat. "Kami akan sampaikan ini ke Jakarta. Kami berada dalam sistem, jadi kami harus bertindak sesuai dengan sistem yang ada," ujarnya.

JAYAPURA - Ratusan massa yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Papua Bersatu untuk Keadilan (KRPBK) menggelar demonstrasi di Kantor Gubernur Papua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News