Detik-Detik Menegangkan Iptu Anton Tonapa Terkena Peluru KKB

Detik-Detik Menegangkan Iptu Anton Tonapa Terkena Peluru KKB
Aparat gabungan TNI-Polri saat melakukan penyisiran KKB di sekitaran Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak pada Jumat (4/6/2021). Ilustrasi Foto: ANTARA/HO-Humas Satgas Nemangkawi

jpnn.com, JAKARTA - Para personel Polri yang mendapat tugas menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua harus menghadapi risiko yang cukup tinggi.

Berikut ini sepenggal kisah yang dialami Perwira Pertama (Pama) SDM Polda Sulawesi Selatan Iptu Anton Tonapa.

Iptu Anton Tonapa merupakan Komandan Tim (Dantim) Bravo 9 Belukar yang tertembak ketika terjadi kontak senjata dengan KKB di Papua.

“Saya datang ke Papua untuk menjaga NKRI,” tutur Anton dengan tegas yang menggambarkan tekadnya ketika diminta untuk menyiapkan sepuluh personel untuk menjadi tim penindak.

Semula, tim yang dipimpin Anton merupakan tim evakuasi. Akan tetapi, terjadi perubahan strategi tepat satu hari, yakni pada tanggal 26 April 2021 sebelum tim gabungan TNI-Polri mengeksekusi rencana penindakan mereka terhadap KKB.

Tim Bravo 9 Belukar yang semula merupakan tim evakuasi menjadi tim penindak. Hal ini bertujuan untuk menggantikan dua Tim Nanggala dan satu Tim Belukar yang telanjur diketahui KKB. Sebelumnya, ketiga tim tersebut merupakan tim penindak.

Anton Tonapa mengisahkan ketika mereka melakukan observasi di Ilaga Kabupaten Puncak, Papua, terdengar suara tembakan sebanyak tiga kali yang membidik Bharada I Komang Wira Natha (yang saat ini berpangkat Bharatu Anumerta). Tembakan tersebut mengenai lengan, punggung, dan kaki Komang.

Sebagai seorang komandan, Anton mengatakan bahwa dirinya merasa sangat terguncang atas tertembaknya seorang prajurit yang berasal dari timnya. Terlebih, Anton memiliki kedekatan erat dengan Komang.

Berikut ini kisah Iptu Anton Tonapa yang tertembak ketika terjadi kontak senjata dengan KKB di Papua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News