Detik-Detik Menegangkan Iptu Anton Tonapa Terkena Peluru KKB

Detik-Detik Menegangkan Iptu Anton Tonapa Terkena Peluru KKB
Aparat gabungan TNI-Polri saat melakukan penyisiran KKB di sekitaran Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak pada Jumat (4/6/2021). Ilustrasi Foto: ANTARA/HO-Humas Satgas Nemangkawi

Saat itu, ketika Komang masih meneriakkan rasa sakitnya, Anton merasa bahwa Komang masih bisa diselamatkan.

Dia meminta agar timnya melakukan evakuasi dengan sigap dan penuh kehati-hatian di tengah hujan peluru yang berasal dari bukit.

Komang berhasil diamankan oleh rekan-rekan satu timnya, tetapi penyerangan masih terus berlanjut. Timah panas yang berasal dari KKB mengenai punggung Anton.

Anton mengatakan bahwa tubuhnya terasa kram dan bahkan sempat mati rasa. Refleks, Anton merebahkan tubuhnya dan mengamankan diri di tempat Komang sempat berlindung.

Baku tembak yang terjadi mengakibatkan helikopter evakuasi tidak dapat melakukan pendaratan.

Mobil dan kendaraan lainnya juga tidak dapat digunakan untuk mengevakuasi mereka akibat medan yang terlalu ekstrem.

Anton terpaksa diarahkan untuk melakukan evakuasi dengan berjalan kaki. Padahal, selain Komang dan Anton, terdapat Muhammad Syaifiddin yang terkena tembakan di bagian perut.

Kondisi tersebut mengakibatkan tim yang dipimpin Anton merasa terpukul. Terlebih ketika Komang menghembuskan napas terakhirnya sebelum mendapat perawatan di rumah sakit.

Berikut ini kisah Iptu Anton Tonapa yang tertembak ketika terjadi kontak senjata dengan KKB di Papua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News