Detik-Detik Menegangkan Iptu Anton Tonapa Terkena Peluru KKB

Suasana berkabung menyelimuti seluruh anggota tim yang terlibat. Akan tetapi, perasaan tersebut tidak menghentikan semangat perjuangan mereka.
“Saya, dalam keadaan luka dan berdarah, berjalan kaki sejauh satu kilo,” tutur Anton.
Ketika telah mencapai medan dengan situasi yang lebih kondusif, helikopter yang berasal dari Polri akhirnya datang dan berhasil melakukan pendaratan.
Evakuasi lantas dilakukan untuk Anton dan Syaifiddin dengan membawa mereka guna dirawat di Rumah Sakit Timika.
Meski tidak ada organ vital yang mengalami kerusakan, Anton mengatakan bahwa ia masih merasakan trauma yang mendalam akibat kejadian penembakan yang ia alami.
Anton mengatakan bahwa ia dihantui dengan suara yang menyerupai tembakan, ia merasa tidak nyaman dan takut ketika menaiki mobil. Bahkan masih terlintas bayang-bayang peristiwa penembakan saat Anton sedang sendiri.
Setiap terdengar suara yang menyerupai tembakan, acap kali terdapat refleks untuk melindungi diri.
Ketika masih menjalani perawatan di RS Timika, Anton bahkan sempat lompat dari tempat tidur dan meneriakkan agar istrinya melakukan tiarap guna menghindari tembakan. Meskipun, suara tersebut sesungguhnya berasal dari petir.
Berikut ini kisah Iptu Anton Tonapa yang tertembak ketika terjadi kontak senjata dengan KKB di Papua.
- RUU Polri Belum Masuk Prolegnas, RUU KUHAP Justru di Depan Mata
- Tambah Kekuasaan Bukan Memperbaiki Pengawasan, RUU Polri Dinilai Menyimpang
- Dukungan PT Advance Medicare Corpora Wujudkan Pelayanan Medis THT di Sorong
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara