Detik – detik Nur yang Tirakat 40 Hari di Puncak Songolikur Disuruh Turun

Detik – detik Nur yang Tirakat 40 Hari di Puncak Songolikur Disuruh Turun
Tim relawan gabungan mengevakuasi Nur Hasan yang sudah tiga pekan berada di Puncak Songolikur. Foto: BPBD JEPARA FOR RADAR KUDUS

Setelah tim berkoordinasi, pukul 19.45 tim evakuasi mulai bergerak ke Puncak Songolikur. Dua jam mendaki, tim sampai di lokasi. Saat ditemukan, Nur sedang tidur dalam kondisi lemas.

Setelah dibangunkan, Nur diberi makanan agar kondisinya membaik. Kemudian diminta keterangan tentang identitas dan keluarga. Tim juga melakukan upaya agar dia bersedia untuk turun gunung.

”Awalnya mengaku sebagai An-Nur warga Tayu, Pati. Berdasar keterangan, survivor (Nur Hasan) memiliki keluarga atas nama Masyhudi di Desa Sirahan, Pati,” kata Abdullah Khandik, salah satu tim yang ikut evakuasi.

Berdasar informasi tersebut, tim komunikator yang ada di BPBD Jepara melakukan pencarian informasi sesuai keterangan Nur. Hasil penelusuran kepada Masyhudi, Nur diketahui berasal dari Desa Banjaran, Kecamatan Bangsri, Jepara. Tim reaksi cepat bergegas melakukan pencarian kepada perangkat Desa Banjaran untuk dipertemukan dengan keluarga.

Tim pertama yang sudah ada di Puncak Songolikur disusul tim kedua yang terdiri dari tenaga medis sampai di puncak pukul 22.30. Selanjutnya melakukan upaya evakuasi menuju posko lapangan di Balai Desa Tempur.

Dua jam kemudian, seluruh tim dan Nur sampai di posko lapangan. Selanjutnya dilakukan cek kondisi oleh dokter dari Puskesmas Keling 1. Lewat dini hari, pukul 02.00 Nur dipertemukan dengan ibunya, Mukaromah.

BACA JUGA: Luna Maya Mengaku Tindakannya Salah

Berdasarkan observasi tim medis, Nur harusnya menjalani rawat inap. Namun survivor menolak, sehingga dikembalikan kepada keluarganya.

Dengan berselimut sarung, dia terbaring di dalam gubuk berukuran dua meter yang dibuatnya sejak pertama tinggal di puncak Songolikur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News