Detik-detik Seru Penangkapan Anwar, Napi yang Kabur dari Lapas Salemba

Detik-detik Seru Penangkapan Anwar, Napi yang Kabur dari Lapas Salemba
MENYERAH: Anwar (tengah) dan Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti (kiri) di rumah persembunyian di Kabupaten Bogor kemarin. FOTO: istr POLDA METRO JAYA

jpnn.com - BOGOR - “Keluar... keluar... keluar…” Teriakan mulut Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti memecahkan kesunyian Kampung Barengkok, Batok, Tenjo, Kabupaten Bogor. Perkampungan di kaki Gunung Salak itu memang sepi. Tidak banyak rumah. Namun, di salah satu rumah semipermanen ukuran 4 x 6 meter tanpa listrik, Anwar alias Rijal, tersangka yang kabur dari Lapas Salemba, sedang bersembunyi.

Berakhir sudah pelarian Anwar. Tepat satu pekan pria yang divonis seumur hidup karena memerkosa dan membunuh AAP, keponakannya, itu kabur dari tahanan. 

Anwar akhirnya diringkus Ditreskrimum Polda Metro Jaya saat bersembunyi di dalam kamar mandi. ''Dulu waktu ditangkap (pertama), Anwar juga bersembunyi di dalam kamar mandi,'' ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro AKBP Budi Hermanto tadi malam.

Anwar ditangkap sekitar pukul 18.00. Pria yang dikenal dengan nama Damsik tersebut memang berpindah-pindah tempat. Mulai Bandung, Garut, Tasikmalaya, Tangerang, hingga berakhir di Bogor. Tim khusus yang dibentuk untuk mengejar Anwar sempat kewalahan. ''Akhirnya sekarang ditemukan di rumah saudaranya di sini,'' terangnya. 

Rumah tersebut memang milik saudara Anwar. Rumah itu juga dekat dengan rumah orang tuanya. Bahkan, persembunyian Anwar tersebut hanya berjarak beberapa kilometer dari lokasi penemuan mayat AAP yang dibuangnya. 

Menurut Budi, penangkapan Anwar sangat dibantu masyarakat dan keluarganya sendiri. Salah seorang adalah pemilik restoran di kawasan Curug, Tangerang. 

Anwar sempat melamar bekerja di restoran tersebut karena sudah tidak memiliki uang. Namun, pemilik restoran yang mengenal wajah Anwar segera menghubungi hotline dan mengabarkan keberadaannya. ''Itu membantu pencarian kami,'' tambahnya.

Dalam pelariannya, Anwar mendatangi hampir seluruh keluarganya. Dia berpindah-pindah. Namun, keluarganya hanya bisa membantu Rp 50-100 ribu. Hingga kemudian, dia menyerah dan menunjukkan wajahnya. Pada 13 Juli, Anwar melamar bekerja di salah satu restoran. ''Di situlah kami langsung melakukan pengejaran,'' ujar Budi lagi.

BOGOR - “Keluar... keluar... keluar…” Teriakan mulut Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti memecahkan kesunyian Kampung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News