Detik-Detik Tragedi Kanjuruhan, Dahlan Iskan: Ini Bukan Aremania Lawan Bonek

Detik-Detik Tragedi Kanjuruhan, Dahlan Iskan: Ini Bukan Aremania Lawan Bonek
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan seusai pertandingan antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras.

"Saya melihat, dari situlah tragedi itu meledak. Ini bukan Arema lawan Persebaya. Bukan Aremania lawan Bonek. Ini penonton lawan petugas. Ada teriakan Sambo juga di sana," lanjut tulisan Dahlan.

Dia menilai tindakan mengamankan tim Persebaya ke rantis sudahlah langkah yang jitu, apalagi kalau bisa segera keluar dari kompleks stadion.

Maka prioritas berikutnya, seharusnya, membuka jalan keluar dari stadion. Bukan saja untuk tim lawan, juga untuk mengurangi kepadatan stadion. Toh, pasti banyak juga penonton yang sudah ingin pulang.

"Namun, mereka tidak bisa keluar. Buntu. Di dalam stadion sebenarnya sudah tidak ada lagi faktor penentu yang bisa memicu kerusuhan," tulisan Dahlan.

Kalaupun mereka kecewa kepada tim Arema, Dahlan menilai itu kekecewaan orang yang mencinta. Suporter tidak akan mencelakai pemain Arema. Sama dengan kekecewaan Bonek pada tim Persebaya 2022.

Maksimum yang akan terjadi adalah merusak stadion. Seperti yang dilakukan Bonek dua minggu lalu ketika Persebaya kalah oleh Rans United FC 1-2.

"Stadion Gelora Delta Sidoarjo dirusak. Itu pun hanya mampu merusak pagarnya. Persebaya segera memperbaiki: habis Rp 170 juta. Tidak ada yang luka. Apalagi meninggal dunia," tulisan Dahlan.

Menurut Dahlan, yang terbaik dilakukan di dalam stadion Kanjuruhan malam itu adalah: mereka yang masuk ke lapangan itu jangan diusir. Jangan dihardik. Diminta saja untuk duduk di atas rumput.

Dahlan Iskan menulis detik-detik Tragedi Kanjuruhan berujung ratusan suporter tewas. Dia menilai insiden itu bukan Aremania lawan Bonek, tetapi...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News