Dewan Khawatir Pemberlakunan E-Toll Berdampak PHK Karyawan
jpnn.com, SURABAYA - Aturan transaksi tol menggunakan e-toll card yang diterapkan di semua gerbang tol mulai 31 Oktober 2017 dikhawatirkan membawa dampak pengurangan jumlah karyawan.
Selain itu, masyarakat dinilai belum siap atas pemberlakuan pembayaran non tunai tersebut. Karena itu, DPRD Jatim meminta pihak PT Jasa Marga mempertimbangkan pemberlakuan pembayaran dengan sistem tersebut.
Baehaqi Almutoif - Radar Surabaya
Penegasan itu disampaikan oleh anggota Komisi C DPRD Jatim Aufa Zhafiri, Minggu (21/10). Dia mengatakan, kebijakan ini sangat rawan menimbulkan pengangguran.
"Saya minta pemerintah pusat untuk meninjau kembali kebijakannya. Karena banyak merugikan masyarakat. Dan sejatinya Indonesia khususnya di luar wilayah Jakarta, hampir semua wilayah belum siap," ujar Aufan, Minggu (21/10).
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, berpindahnya pembayaran dari mata uang ke e-money, maka tugas penjaga pintu pintu tol diambil alih mesin.
Seiring berubahnya sistem pembayaran masuk tol. Karena itu, pemerintah harus juga memikirkan hal tersebut.
"Kami berharap pemprov memberikan solusi berlakunya e-tol.Jangan sampai membawa dampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan," jelasnya.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, penerapan aturan transaksi tol menggunakan e-toll card, maka tugas penjaga pintu pintu tol diambil alih mesin.
- Aksi Boikot Produk Israel Bikin Pendapatan Turun 70 Persen, Ribuan Pekerja Kena PHK
- Dirut BRI: Digitalisasi Tak Sebabkan PHK
- 5 Berita Terpopuler: Info PPPK dari BKN, Ada 2 Larangan Rekrutmen, Honorer Teknis Siap-Siap Saja
- Perusahaan Tutup, Ribuan Karyawan di Cikarang Kena PHK Massal
- Khawatir Terjadi Deindustrialisasi dan Gelombang PHK, Anggota Komisi VI DPR Soroti Permendag 36/2023, Simak
- 719 Honorer Lama Dirumahkan, Bupati Angkat 500 Non-ASN Baru, Istana Turun Tangan