Dewi Tenty Luncurkan Buku ke-5, Urai Benang Kusut Perkoperasian
“Kalau lagi di pantai berada dalam suatu gelombang pasang, yang ada malah masuk angin. Sementara, setelah gelombang pasang akan ada surut. Pada saat surut kita tenang, duduk, melihat pantai,” kata Dewi saat peluncuran bukunya besutan Kelompok Notaris Pendengar, Pembaca, dan Pemikir (Kelompencapir) di Jakarta, Kamis (27/7).
Menurut Dewi, koperasi merupakan aset bagi masyarakat Indonesia yang harus dikelola dengan baik. Sebab, Indonesia merupakan negara yang memiliki koperasi terbanyak dengan total 127 ribu unit koperasi.
Dewi berharap dengan kehadiran para pemangku kebijakan di acara peluncuran bukunya itu dapat memperbaiki masa depan koperasi di Indonesia.
Lebih lanjut, Dewi menilai KSP-KSP yang bermasalah itu bukan pada koperasinya, tetapi pengusaha koperasi yang menggunakan koperasi sebagai cangkang.
Dia berharap dengan terpaan gelombang pasang KSP bermasalah saat ini, para perumus kebijakan dapat melihat situasi yang semestinya dibutuhkan oleh para pegiat koperasi. Sehingga, pada akhirnya, hal ini juga berdampak positif bagi masyarakat Indonesia. (esy/jpnn)
Pengamat koperasi Dewi Tenty mengurai benang kusut perkoperasian di dalam buku ke-5 yang sudah diluncurkan
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Ketua DPRD Luncurkan Buku Jalan Baru Pariwisata Lombok Barat
- Pasutri Ini Luncurkan Buku pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Selamat
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Kupas Tuntas Dinamika Perjalanan JKN, Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku
- Buku Senjata Api dan Tanggung Jawab Profesi Polri Ulas Tantangan Izin Penggunaan Senpi
- Badan Bahasa Kemendikbudristek Bedah Dua Buku Kumpulan Puisi, Begini Penjelasannya