Di Balik Bisikan Gaib: Mengurai Kompleksitas Psikologis Ibu dalam Tragedi Bekasi

Oleh: Dr. Geofakta Razali

Di Balik Bisikan Gaib: Mengurai Kompleksitas Psikologis Ibu dalam Tragedi Bekasi
Dr. Geofakta Razali, Departemen Komunikasi dan Pusat Studi Urban Universitas Pembangunan Jaya. Foto: Dokumentasi UPJ

Pendidikan tentang kesehatan mental harus dimulai dari dini, baik di sekolah maupun di rumah.

Dukungan untuk Ibu

Program dukungan untuk ibu baru, termasuk konseling dan kelompok dukungan, harus mudah diakses.

Penting bagi ibu untuk merasa bahwa mereka tidak sendirian dan bahwa ada tempat mereka bisa pergi untuk mendapatkan bantuan.

Intervensi Medis Cepat

Diperlukan sistem untuk mendeteksi dan merespons cepat terhadap tanda-tanda gangguan mental pada ibu.

Hal ini melibatkan pelatihan profesional kesehatan untuk mengenali gejala awal dan menyediakan atau merujuk ke perawatan yang tepat.

Penguatan Jaringan Sosial

Membangun komunitas yang kuat di mana keluarga, teman, dan tetangga saling mendukung dapat menjadi benteng pertama terhadap isolasi dan tekanan psikologis yang mungkin dialami oleh ibu.

Peristiwa di Bekasi adalah tragedi yang mengingatkan kita semua tentang pentingnya mendukung kesehatan mental ibu dan memahami tekanan-tekanan yang mereka hadapi.

Sebagai masyarakat, tanggung jawab kita adalah untuk merespons dengan empati, bukan dengan penghakiman.

Seorang wanita berinisial SNF yang membunuh anaknya, AM, dengan 20 kali tusukan karena bisikan gaib, mengejutkan dan sekaligus mengundang banyak pertanyaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News