Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali

Sejak pandemi mengunci pulau tersebut berikut perekonomiannya yang bergantung pada pariwisata dari dunia, Bali kini berusaha mengejar ketertinggalannya.
Jumlah pengunjung mancanegara dengan cepat kembali ke angka sebelum COVID. Pemerintah berharap rekor kunjungan ini akan terpecahkan pada 2024.
Menteri Pariwisata Indonesia Sandiaga Uno tahun ini berjanji untuk menjadikan Bali "pilihan pertama dunia" untuk pariwisata, dan berharap jumlahnya dapat melampaui enam juta pengunjung asing.
Dan usaha untuk menarik pengunjung jangka panjang seperti pengembara digital telah menimbulkan ledakan penghuni vila hunian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Meski pendapatan dari pengunjung asing yang diterima pulau tersebut membantu perekonomian lokal, beberapa orang khawatir budaya dan keindahan alam Bali yang unik kini terancam seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kemunculan vila yang 'Insta-grammable'
Arthur Richard, warga Prancis berusia 26 tahun, adalah salah satu warga yang membantu membangun "Bali baru."
Agen real estat muda ini telah tinggal di Bali selama enam tahun dan memahami mengapa begitu banyak orang lain ingin tinggal di sana.
"Ini karena adanya sensasi kebebasan yang tidak ada duanya di dunia," katanya.
Gelombang konstruksi baru tengah melanda Bali, membabat sawah dan lahan tepi pantai untuk dijadikan vila, resor, dan proyek pariwisata besar yang
- Temui Gubernur Herman Deru, Bupati OKU Paparkan 33 Usulan Bangubsus, Apa Saja?
- Miroslaw Aleksandra Raih Medali Emas Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dokter Konsumen
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina