Di Balik Kelemahan Selalu Tersimpan Kekuatan

Di Balik Kelemahan Selalu Tersimpan Kekuatan
Di Balik Kelemahan Selalu Tersimpan Kekuatan
 Mengubah weaknesses menjadi strength! Menjadikan threat atau kendala menjadi opportunity! Itu mirip istilah-istilah motivator di forum pencerahan saja? Tetapi, spirit seperti itulah yang terus digali dan menjadi landasan kebijakan perekonomian negeri ini untuk lompatan percepatan pembangunan.

 

Kelemahan dan kekuatan, acap dipandang seperti dua ruang berbeda yang letaknya jauh berseberangan. Tidak banyak orang melihat ada koneksitas dari dua ruang tersebut. Apalagi menemukan dua ruang itu saling dukung, saling melengkapi, dan saling memberi? Hanya dibutuhkan sedikit lebih concern, lebih serius, lebih bersunggung-sungguh untuk menemukan kuncinya.

Pekan lalu, saya merasakan banyak kebijakan yang berdampak besar bagi percepatan pembangunan ekonomi negeri ini. Salah satunya, hikmah pelaksanaan World Economic Forum for East Asia 2011 (WEFEA) di Hotel Shangri-La Jakarta, yang menelorkan komitmen kerja sama bidang pertanian dan ketahanan pangan. Dari forum itu muncul konsep twenty, twenty, twenty, yakni peningkatan produksi pangan sebesar 20 persen, pengurangan emisi karbon 20 persen, dan mengurangi tingkat kemiskinan petani di daearah sebesar 20 persen.

Sebuah kombinasi yang hebat dari titik berat percepatan transformasi ekonomi dengan segala taktik yang strategis. Ada kerjasama dengan skema private public partnership yang menggandeng 14 perusahaan multinasional dan punya basis bisnis di Indonesia. Ada dorongan peningkatan produktivitas sektor pertanian. Ada konsep membangun ketahanan pangan nasional. Semua dikemas dalam spirit dan energi positif untuk jauh melompat lebih maju.

 Mengubah weaknesses menjadi strength! Menjadikan threat atau kendala menjadi opportunity! Itu mirip istilah-istilah motivator di forum pencerahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News