Di Depan Kapolda Warga Teriak: Mati Anak-Istri Saya kalau Bohong

Di Depan Kapolda Warga Teriak: Mati Anak-Istri Saya kalau Bohong
Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin saat mendengarkan laporan seorang pelapor di lantai dasar Bambu Kuning Square Bandar Lampung, Kamis (25/2). Foto: M.Tegar Mujahid /Radar lampung

jpnn.com - DENGAN wajah terlihat menahan geram, Brigjen Ike Edwin langsung mengambil telepon seluler (ponsel)-nya. Kapolda Lampung itu lalu mengontak sebuah nomor.

YAYU SUHAESTI, Bandar Lampung

”Halo Pak Dono, selamat bertugas ya. Ini ada warganya lapor ke saya, mobilnya digelapkan,” katanya seperti dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group).

Rupanya, yang dikontak adalah Kapolres Lampung Tengah AKBP Dono Sembodo. Beberapa menit sebelumnya, di hadapan Ike, Ahmad, warga Lampung Tengah, melaporkan ada kerabat salah seorang anggota kepolisian yang menggelapkan mobil miliknya.  

”Saya minta besok tolong pertemukan dua pihak ini. Kembalikan mobilnya dan jamin keselamatannya. Oh ya, jika si peminjam tidak mau kooperatif, tetapkan saja sebagai tersangka,” lanjut Ike lewat ponsel.

Begitulah salah satu cara Ike Edwin merespons laporan warga yang disampaikan langsung kepadanya. Lewat posko pelayanan yang dibuka di salah satu pusat perbelanjaan di Bandar Lampung kemarin, warga bisa mengeluhkan apa saja soal kinerja polisi di seluruh wilayah Lampung.

Cara Ike mendekati warga tergolong langka untuk ukuran seorang Kapolda. Sebelum di pusat perbelanjaan, dia juga menyerap keluh kesah warga dengan membuka posko di Lapangan Saburai, Bandar Lampung.

Keluhan warga pun macam-macam. Direspons saat itu juga. Ada, misalnya, yang curhat karena masalah penilangan. Muhamad Sisil, warga Rajabasa, memprotes kinerja satuan lalu lintas (satlantas) yang menilangnya karena alasan tidak memakai sabuk pengaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News