Di Etalase ini Semua Orang Bebas Ambil dan Mengisi Makanan

Cara Unik Komunitas Sedekah Jumat (KSJ)

Di Etalase ini Semua Orang Bebas Ambil dan Mengisi Makanan
Etalase nasi gratis yang disiapkan komunitas KSJ. FOTO : Jawa Pos
Awalnya, mau ditawarkan lagi untuk patungan. Lalu, ada donatur yang mau menanggung biaya pembuatan etalase sedekah itu. "Saya langsung cari pembuat etalase di sekitar sini. Lima hari etalase berukuran 1,2 x 0,5 x 1,5 meter selesai," jelasnya. Lalu, etalase itu dipajang di Jalan Manukan Tama. Persis depan masjid.

Sebelumnya, KSJ pernah membuat konsep serupa. Namun, letaknya di warung. Mereka memborong dagangan salah satu warung. Lalu, orang bisa ambil di sana tanpa bayar.

Sayang, konsep itu tidak berjalan lancar. Mau buat warung sendiri, biaya operasionalnya besar. "Nah, akhirnya kami kepikiran bikin ini," ujar perempuan yang berdagang seblak dan katering nasi itu.

Saat hari pertama dibuka, banyak orang yang tidak paham. Banyak juga yang ragu. Meski bunyi gratis tercetak jelas di sana. "Saya tunggu lama, tapi kok nggak ada yang ngambil. Cuma dilihat, terus ditinggal," ujar ibu satu anak itu.

Akhirnya, Rury mengubah strategi. Saat ada tukang becak lewat, dia mencegatnya. "Saya kasih sekalian sosialisasi soal etalase ini," katanya. Waktu membagikan itu, banyak orang yang ikut antre. Dari situ pula banyak yang tahu bahwa di sana disediakan makanan gratis. "Ada yang tidak jadi ambil karena merasa mampu mungkin ya. Jadi, diberikan untuk orang lain," ujarnya.

Paling banyak orang memberikan bantuan pas Jumat. "Jumat lalu (2/11) nasi kotak yang masuk mencapai 398 kotak. Itu yang konfirmasi ke saya. Tapi, yang naruh ke situ langsung juga tidak sedikit," jelas Rury. Dia tidak membatasi siapa pun untuk berbagi. "Tujuannya memang untuk memudahkan orang berbagi," tambahnya. "Tapi, kenapa kami memilih Senin dan Kamis? Pertimbangannya, biasanya saat itu banyak yang puasa sunah. Bisa jadi ada yang ingin berbagi untuk berbuka puasa," katanya.

Imbasnya bukan hanya ke Rury. Masjid juga semakin ramai. Banyak dikenal orang. Takmir masjid mendukung program unik itu. "Kami hanya membantu sebisanya. Etalase dititipkan di sini. Tiap hari yang telah ditentukan, kami taruh depan masjid," ujar Ketua Takmir Masjid Darto.

Memang tidak sedikit pula yang mempertanyakan konsep etalase sedekah itu. Ada yang menganggap cara tersebut kurang tepat sasaran. "Ada yang tanya di Facebook seperti itu. Tapi menurut saya, sedekah itu tidak usah pilih-pilih," ujar ibu satu anak tersebut. Siapa tahu setelah mengambil di sana, orang itu termotivasi untuk berbagi. 

Saat hari pertama dibuka, banyak orang yang tidak paham. Banyak juga yang ragu. Meski bunyi gratis tercetak jelas di sana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News