Di Ibu Kota Amerika, Yasonna Ungkap Resep Indonesia Jaga Kerukunan

jpnn.com, WASHINGTON DC - Pancasila merupakan cara masyarakat Indonesia dalam menjaga kerukunan antarumat beragama, kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly dalam forum Internasional Religious Freedom Summit di Washington D.C., Amerika Serikat.
"Pancasila adalah cara menjaga keharmonisan di antara masyarakat yang beragam," kata Yasonna dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Yasonna mengatakan para pendiri bangsa Indonesia telah sepakat untuk memilih Pancasila sebagai dasar resmi dan falsafah negara Indonesia.
Dalam forum tersebut, dia mengungkapkan bahwa Indonesia adalah rumah bagi sekitar 280 juta orang, dimana dengan jumlah itu, Indonesia menjadi negara terpadat keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Selain memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, Indonesia juga memiliki lebih dari 300 kelompok etnis, 700 bahasa dan budaya, serta agama yang beragam.
Ketua Bidang Hukum dan Perundang-undangan DPP PDI Perjuangan itu melanjutkan, kebebasan beragama adalah hak yang tidak dapat dikurangi, yang tidak dapat dilanggar sebagai hak asasi manusia yang fundamental sebagaimana tercantum dalam Pasal 18 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
“Menjamin persamaan sepenuhnya kebebasan beragama bagi seluruh warga negara Indonesia adalah prinsip dasar yang dilindungi oleh hukum dan dihargai oleh budaya sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia,” ungkap Yasonna.
Kemudian, Yasonna mengatakan bahwa radikalisme dan terorisme juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, Indonesia berupaya secara intensif untuk mencegah ekstremisme kekerasan di masyarakat dengan membentuk unit kontra-terorisme, yang bekerja dengan para pemimpin agama, tokoh masyarakat, serta bekerja sama dengan negara-negara lain di kawasan untuk mencegah terorisme dan radikalisme lintas batas.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly dalam forum Internasional Religious Freedom Summit di Washington D.C., Amerika Serikat
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional