Di Pesawat Tim Bulu Tangkis Indonesia Ada Pemain Turki, tetapi Dibiarkan, Tidak Masuk Akal

Di Pesawat Tim Bulu Tangkis Indonesia Ada Pemain Turki, tetapi Dibiarkan, Tidak Masuk Akal
All England. Foto: allenglandbadminton

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna menyebut pemain Indonesia yang masih ada di Birmingham, Inggris, dalam kondisi bagus, tak ada satu pemain pun yang kondisi fisiknya buruk. Hanya, dari sisi mental jelas terganggu dengan kenyataan ini.

Sebelumnya, tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England. Penyebabnya, salah satu penumpang yang ada di dalam pesawat yang ditumpangi dari Istanbul, Turki, menuju ke Inggris ada yang positif Covid-19. Padahal, pemain Indonesia sudah dites dan seluruh hasilnya negatif Covid-19.

"Saya pastikan semua pemain Indonesia sehat, hanya mental mereka pasti mengalami guncangan dengan kondisi ini," katanya, di kantor BPK, Kamis (18/3).

Agung juga memastikan, bahwa sampai saat ini tak mendapatkan informasi mengenai penumpang yang satu pesawat dengan atlet Indonesia yang terkonfimasi Covid-19.

Padahal, ada pebulu tangkis serta pelatih asal Turki yang dalam satu pesawat, namun bisa tetap bermain.

"Publik harus tahu, kami tidak bisa bertanding karena timnas dinyatakan berada satu pesawat dengan penumpang lain yang positif Covid-19. Sampai sekarang kami tidak diberi tahu siapa penumpangnya itu, yang katanya berinteraksi dengan 24 anggota timnas. Itu tidak masuk akal. Padahal di saat yang sama, ada pemain dan pelatih Turki tetap dibiarkan," terang pria yang juga Ketua BPK RI tersebut.

Agung selanjutnya akan meminta kejelasan dari pihak National Health Service (NHS) dari Inggris. Sebab, NHS yang yang memberikan rekomendasi kepada BWF untuk mencabut keikutsertaan Indonesia di All England.

"Kami tidak akan berhenti memperjuangkan kehormatan kita dalam ajang internasional," tuturnya. (dkk/jpnn)

Pebulu tangkis Indonesia yang masih tertahan di Inggris sejatinya dalam kondisi baik, hanya kini psikologis mereka terganggu.


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News